Jadi, saatnya untuk kebenaran ..."
Jakarta (ANTARA) - Scott Brocheta pendiri Big Machine Label Group yang mengumumkan kesepakatan menjual labelnya itu pada Ithica Holdings milik Scooter Braun membeberkan fakta soal kesepakatannya dengan Taylor Swift.
Dalam satu unggahan di Tumblr, Minggu (30/6), Swift menyindir Brocheta dengan menyebut bahwa dirinya tidak dapat membeli kembali hak atas rekaman masternya sendiri.
Poin penting dalam dokumen yang Brocheta unggah mungkin membantah klaim Swift bahwa dia hanya ditawari hak untuk masing-masing dari enam album sebelumnya satu per satu, saat dia menyerahkan album baru ke Big Machine,
"Jadi, saatnya untuk kebenaran ...," tulis Borchetta dalam unggahan panjang di blog yang diterbitkan melalui situs web BMLG yang mencakup tangkapan layar memo kesepakatan yang diduga dikirim antara November 2018 dan Juni 2019, demikian dilansir Variety.
Kesepakatan itu terjadi antara 25 dan 28 Juni selama yang, kata Borchetta, semua peserta diizinkan untuk membahas rincian transaksi.
Brochetta menjelaskan bahwa ayah Taylor Swift, Scott Swift, adalah pemegang saham di Big Machine Records, LLC jadi dia seharusnya tahu semua hal termasuk soal rencana kesepakatan akuisisi tersebut.
"Sudah waktunya untuk meluruskan beberapa hal. Ayah Taylor, Scott Swift, adalah pemegang saham di Big Machine Records, LLC. Kami pertama kali memperingatkan semua pemegang saham pada hari Kamis, 20 Juni, untuk panggilan pemegang saham resmi yang dijadwalkan untuk Selasa, 25 Juni," catatnya.
Selain itu, ia mengemukakan, "Pada panggilan 6/25 para pemegang saham diberitahukan tentang kesepakatan yang tertunda dengan Ithaca Holdings dan memiliki 3 hari untuk membahas semua dari rincian transaksi yang diusulkan. Kami kemudian melakukan panggilan terakhir pada hari Jumat, 28 Juni di mana transaksi berlalu dengan suara mayoritas dan 3 dari 5 pemegang saham memberikan suara 'ya' dengan 92 persen suara pemegang saham."
Bahkan Brochetta mengaku sudah mengirim SMS kepada Taylor Swift secara pribadi mengabarkan soal rencana penjualan itu.
"Saya kira entah bagaimana mungkin bahwa ayahnya, Scott, 13 pengacara Manajemen Jay Schaudies (yang mewakili Scott Swift pada panggilan pemegang saham) atau 13 eksekutif Manajemen dan pemegang saham Big Machine LLC, Frank Bell (yang ada di panggilan pemegang saham) tidak mengatakan sesuatu kepada Taylor selama 5 hari sebelumnya. Saya kira mungkin saja dia tidak melihat teks saya. Tapi, saya benar-benar ragu bahwa dia 'terbangun karena berita ketika semua orang melakukannya."
"Saya melampirkan beberapa poin kesepakatan yang sangat penting dalam apa yang merupakan bagian dari tawaran terakhir resmi kami untuk Taylor Swift untuk tetap di Big Machine Records. 13 tim Manajemen dan pengacaranya Don Passman memeriksa dokumen ini dengan sangat terperinci dan melaporkan persyaratan kepadanya dengan sangat rinci."
"Taylor dan saya kemudian berbicara melalui kesepakatan bersama," tulis Brocheta di blog.
Brochetta mengatakan labelnya adalah label indie dengan sedikit artis sehingga sebenarnya apa yang ditawarkan pada Swift adalah hal yang luar biasa.
Dalam blog itu, Brochetta juga menulis bahwa ia dan Swift tetap berhubungan baik. Dan ketika Swift ingin bergabung dengan perusahaan rekaman lain, Brochetta tidak menghalanginya dan berharap yang terbaik untuknya.
Menurut dia, Swift memiliki kesempatan di dunia untuk memiliki tidak hanya rekaman masternya, tetapi setiap video, foto, semua yang berhubungan dengan karirnya. Namun, Swift memilih untuk pergi, tulisnya
"Mengenai komentarnya tentang 'menangis atau menutupinya' saat nama rekan saya yang baru, Scooter Braun mengemuka, saya tentu saja tidak pernah mengalaminya. Apakah saya mengetahui beberapa masalah sebelumnya antara Taylor dan Justin Bieber? Iya," urainya.
Selain itu, "Tetapi, ada juga saat-saat ketika Taylor tahu bahwa saya dekat dengan Scooter dan bahwa Scooter adalah sumber informasi yang sangat baik untuk rilis album mendatang, tur, dll, dan saya akan menghubunginya untuk mendapatkan informasi atas nama kami. Scooter selalu positif terhadap Taylor. Dia menelepon saya langsung tentang Manchester untuk melihat apakah Taylor akan berpartisipasi (Taylor menolak)."
"Dia memanggil saya langsung untuk melihat apakah Taylor ingin berpartisipasi dalam Parkland March (Taylor menolak). Scooter selalu dan akan terus menjadi pendukung dan penjaga jujur untuk Taylor dan musiknya," demikian cuplikan tulisan Brochetta.
Baca juga: Manajernya dihina Taylor Swift, Justin Bieber berang
Baca juga: Taylor Swift sebut manajer Justin Bieber manipulatif
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019