Jamkrindo tingkatkan akses pembiayaan UMKM Sumbagsel

Realisasi penjaminan kredit pelaku UMKM tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan pada tahun ini sebesar Rp13,5 triliun.

Palembang (ANTARA) - Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) berupaya meningkatkan akses sumber pembiayaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di lima provinsi yang terdapat di kawasan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Pemimpin Wilayah Kanwil II Palembang Perum Jamkrindo Adnan Lukman Hatta di Palembang, Senin, mengatakan, melalui momentum HUT ke-49 pada 1 Juli 2019 ini, perusahaan berupaya memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat di wilayah operasional meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung.

Ia mengemukakan bahwa masyarakat yang mengembangkan UMKM diharapkan bisa merasakan manfaat yang lebih besar dengan keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang penjaminan kredit itu.
Baca juga: Penjaminan kredit Jamkrindo Palembang meningkat 26 persen

Kontribusi Perum Jamkrindo kepada masyarakat di Wilayah Kanwil II Palembang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung selama semester pertama 2019 ini cukup besar.

Berdasarkan data Januari-Juni, pihaknya telah memfasilitasi lebih dari 50 ribu pelaku UMKM memperoleh kredit untuk modal dan pengembangan usaha dengan volume penjaminan sekitar Rp6,5 triliun.

"Realisasi penjaminan kredit pelaku UMKM tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan pada tahun ini sebesar Rp13,5 triliun," kata Adnan.
Baca juga: Jamkrindo menjajal sektor Finansial Technologi tingkatkan kinerja

Sementara Pimpinan Cabang Jamkrindo Palembang Trio Winarko di sela-sela acara syukuran peringatan HUT perusahaan itu menambahkan selama semester pertama 2019 ini pihaknya telah menjamin kredit 28.907 pelaku UMKM di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah Sumsel.

Penjaminan kredit pelaku UMKM itu dilayani melalui dua kantor yakni di Kota Palembang dan Lubuklinggau dengan volume penjaminan Rp,2,3 triliun, kata Trio Winarko.