Sudah sering kali, bahkan untuk bekam basah sekali pun, badan jadi segar lagi
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah personel Korps Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulawesi Utara memanjakan diri dengan memanfaatkan jasa pengobatan tradisional bekam tanduk usai pengamanan penetapan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.
"Awalnya tidak sengaja lihat ada orang yang dipijat, kebetulan badan saya capai, ya mampir saja sekalian," kata personel Brimob, Edo (36), di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (30/6) malam.
Dia mengaku menyempatkan diri jalan-jalan ke Pasar Baru menghilangkan penat usai tugas pengamanan. Ia kemudian melakukan bekam tanduk itu untuk pertama kalinya.
"Ya baru pertama kali ini saya dibekam, sekalian saja yang bekam basah seperti di foto itu," ujar personel dengan berpotongan rambut plontos itu sembari menunjuk foto yang dipajang di antara tanduk-tanduk sapi.
Berbeda dengan rekannya, Rio (33). Ia sering kali melakukan jasa pengobatan tradisional bekam.
"Sudah sering kali, bahkan untuk bekam basah sekali pun, badan jadi segar lagi," kata dia.
Terapis, Munir Rau (47), menjelaskan bekam yang dilakukannya ada yang kering dan basah.
Jika kering, kata dia, sekadar dipijat dan dibekam, sedangkan bekam basah sampai dikeluarkan darahnya.
"Itu juga tergantung pasien, apabila tidak mau ambil darah ya terapi bekam saja. Pengambilan atau keluar darah itu penyakit yang sampai menahun, sesuai pasiennya saja," kata dia.
Ia menjelaskan apabila dikeluarkan darah, sekitar 2-3 sendok darah kotor atau toksin.
Ia menyebut efek sampingnya luar biasa, darah lancar kembali dan badan terasa ringan.
Baca juga: Bekam tanduk masih menjadi pilihan pengobatan
Baca juga: Posko Kesehatan Reuni 212 ini layani permintaan bekam hingga akupuntur
Pewarta: Mochammad Risyal Hidayat
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019