Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush menandatangani paket stimulus ekonomi senilai 168 miliar dolar AS, Rabu, dengan harapan paket tersebut akan menjadi "motor pendorong" bagi perekonomian Amerika yang sedang sakit. Bush mengatakan perekonomian terbesar di dunia itu telah mengatasi sejumlah guncangan pada masa lalu dan menyatakan keyakinannya rencana bantuan ekonomi raksasa itu akan membantu perekonomian melalui "jalan yang bergelombang". "Saya tahu banyak warga Amerika merasa prihatin dengan masa depan perekonomian kita. Perekonomian kita secara keseluruhan telah tumbuh selama enam tahun berturut-turut, namun pertumbuhan itu secara jelas mengalami pelambatan," kata Bush, saat menandatangani paket itu menjadi undang-undang (UU) dalam acara di Gedung Putih. Tanda tangan Bush memuluskan jalan untuk pertama kalinya cek potongan pajak dikirimkan ke puluhan juta warga Amerika dalam bulan-bulan mendatang. UU Stimulus Ekonomi itu juga mengatur pemecahan pajak untuk meningkatkan investasi bisnis. Pendapat ekonom beragam atas kemungkinan dampak stimulus itu di tengah menurunnya pasar perumahan selama dua tahun dan dikaitkan dengan kehancuran kredit, dan setelah perekonomian kehilangan 17.000 pekerjaan pada Januari. Sejumlah ekonom menyebut rencana itu sebagai "gimmick" pemilu pada tahun ini, namun yang lainnya mengatakan itu akan dapat membantu mendorong konsumen yang gawat dan belanja bisnis, namun tidak hingga akhir tahun ini. Para pejabat keuangan mengatakan cek potongan pajak naik menjadi 600 dolar AS untuk pembayar pajak individual dan 1.200 dolar AS untuk pasangan, plus 300 dolar AS untuk anak yang sudah mandiri, dapat meningkatkan belanja konsumen yang telah tertekan oleh harga rumah yang turun dan kredit yang ketat. Gedung Putih mengatakan paket tersebut akan memberikan potongan pajak kepada 128 juta rumah tangga Amerika dan bahwa cek pertama akan tiba di kotak-kotak surat pada Mei. Kongres yang dikuasai Partai Demokrat dengan cepat menyetujui langkah itu dalam beberapa minggu, menyusul beberapa pertengkaran politis mengenai keuntungan sebenarnya, setelah Bush pada awalnya memujinya paa 18 Januari. Presiden mengatakan rancangan UU itu membuktikan "kita dapat bersama-sama untuk menyediakan tembakan pendorong untuk perekonomian kita, sebuah paket yang sempurna, sementara dan menaruh kembali uang di tangan para pekerja dan bisnis Amerika." Bush diapit oleh anggota kongres berpengaruh ketika ia menandatangani RUU itu menjadi UU dan menyeru agar Kongres memperkenankan lembaga-lembaga perumahan negara untuk menerbitkan obligasi bebas pajak untuk membantu para pemilik rumah yang sedang berjuang mendanai kembali hipotek mereka. Pertumbuhan ekonomi melambat dengan tiba-tiba menjadi 0,6 persen pada kuartal keempat 2007 dibandingkan dengan 4,9 persen pada kuartal sebelumnya dan sejumlah ekonom percaya bahwa perekonomian telah memasuki resesi. Federal Reserve, bank sentral AS, meluncurkan kampanye agresif pada September untuk menurunkan tingkat suku bunga dalam upaya untuk menstimulasi pertumbuhan dan memangkas biaya pinjaman. Pembuat UU dari Partai Demokrat menyokong stimulus ekonomi itu, namun membuat jelas bahwa mereka bermaksud untuk menyalahkan Bush untuk sejumlah bencana ekonomi. "Kami memiliki lebih banyak yang harus dilakukan dalam jangka panjang karena lebih banyak warga Amerika masih memerlukan bantuan kita. Kami akan terus berjuang untuk mereka yang telah kehilangan pekerjaan mereka dalam perekonomian Bush dan usaha-usaha kecil yang menderita dalam resesi yang membayangi," kata Harry Reid, Pemimpin Mayoritas Demokrat di Senat dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan AFP. Di antara keuntungan lainnya, paket tersebut mengizinkan kalangan bisnis membeli peralatan baru pada tahun ini demi mengurangi tambahan 50 persen biaya investasi mereka pada 2008. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008