Ambon (ANTARA News) - Bripda Stanley Hendrik Timisela (21), anggota Kompi C Brimob Polda Maluku, terpaksa kehilangan satu ginjal akibat penyerbuan anggota Yonif 731/Kabaresi ke Mapolres Maluku Tengah, Maluku. "Peluru menembus ginjal kanan sehingga dokter harus mengangkatnya," kata Ny Ata Timisela, ibu kandung Stanley, di RS Haulussy, Ambon, Kamis. Kini Stanley, masih tergolek lemas di Paviliun Cinderawasih kamar 4B rumah sakit itu. Dua anggota Brimob ikut menjaga Stanley secara bergantian selama 24 jam. Ny Ata mengatakan, peluru yang menembus ginjal itu terus melesat hingga mengenai tulang belakang dan hingga kini peluru itu belum dapat dikeluarkan. "Besok, anak saya mau dirujuk ke Makassar untuk mendapatkan perawatan. Saya belum tahu ke rumah sakit mana anak saya akan dirujuk," kata ibu empat anak ini. Dikatakannya, anaknya mendapatkan perintah Kapolres Maluku Tengah untuk mempertahankan Mapolres yang pada 2 Pebruari 2007 lalu dihujani tembakan dan mortir oleh anggota TNI secara membabi buta. "Anak saya tertembak jam 5 pagi. Jam 10 baru dapat mendapatkan perawatan dan jam 17.30 baru dioperasi untuk mengangkat ginjal," katanya. Stanley memang lebih suka menjadi polisi sehingga tawaran kuliah dari orang tua ditolak setelah lulus STM pada tahun 2005 lalu. Stanley memilih masuk Brimob ketika ada pilihan antara masuk Brimob atau masuk polisi perairan. "Setelah lulus dari Watukosek (Pusdik Brimob di Sidoarjo, Jawa Timur), ia ditempatkan di sini. Ia baru 1,5 tahun di sini," ujar Ny Ata. (*)
Copyright © ANTARA 2008