Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar) menandaskan, partai bukan merupakan bunker atau tempat persembunyian bagi para kader partai yang terindikasi melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
"Kalau kita (Partai Golkar-red) menyerukan kepada rakyat untuk tidak ber-KKN, maka kader, anggota dan simpatisan Golkar juga harus memberikan contoh nyata untuk tidak ber-KKN," katanya, pada malam peringatan HUT ke-40 Fraksi Golkar DPR RI di Gedung DPR, Rabu.
Jusuf Kalla mengakui, adanya sejumlah anggota partai yang terindikasi melakukan tindakan KKN merupakan tamparan dan hal yang memalukan bagi partai. Karena itu, pimpinan partai akan mengambil tindakan keras kepada kadernya yang terindikasi melakukan KKN. "Berulang kali saya tekankan, partai bukanlah bunker untuk para pelaksana-pelaksana KKN," katanya menegaskan.
Untuk menghindarkan politisi dari praktik KKN, menurut Wapres, maka demokrasi yang dijalankan harus efisien. "Kalau demokrasi yang dijalankan tidak efisien, maka para politisi terpaksa mencari dana cukup banyak juga untuk berdemokrasi akibatnya timbul berbagai permasalahan di masa depan," ucap Jusuf Kalla.
Karena itu, Fraksi Golkar sebagai fraksi yang paling tua harus lebih memfokuskan diri pada tugas utamanya sebagai anggota parlemen, lebih santun berpolitik, menegakkan disiplin secara baik, serta meningkatkan pengetahuannya hingga kualitas anggota fraksi lebih dapat ditingatkan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008