Banyak objek wisata yang menjadi favorit dan sudah terkenal, seperti pemandian air panas di Cipanas Garut, termasuk objek wisata alam lainnya seperti gunung aktif, air terjun, pantai dan danau alami.
Salah satu destinasi yang cukup populer adalah Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi atau kawasan utara Garut yang dapat ditempuh kendaraan bermotor kurang lebih 20 menit dengan akses jalan cukup lebar dan bagus.
Objek wisata danau Situ Bagendit tersebut selalu ramai dikunjungi wisatawan saat musim libur. Bahkan sejumlah pejabat negara pernah sengaja datang untuk menikmati keindahan alam wisata Situ Bagendit.
Salah satunya adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada 19 Januari 2019 di sela-sela kunjungan kerjanya menyempatkan waktunya untuk menikmati keindahan Situ Bagendit.
Ketika itu, Kepala Negara menyampaikan dukungannya untuk mengembangkan objek wisata danau yang memiliki legenda itu agar lebih banyak diminati dan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
Bahkan upaya mendorong objek wisata di Jabar, khususnya di Garut, Presiden berjanji untuk mengaktifkan atau reaktivasi jalur rel kereta api di Garut. Saat ini rel khusus tersebut sudah mulai memasuki tahap pembangunan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Reaktivasi rel kereta api itu bagian untuk menunjang sektor pariwisata di Garut, salah satunya wisata Situ Bagendit agar banyak pengunjung yang bisa datang selain melalui akses transportasi mobil juga melalui moda kereta api.
"Reaktivasi jalur kereta untuk menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru terutama di kawasan-kawasan wisata," kata Presiden Jokowi yang ditulis wartawan Antara saat kunjungannya ke Cibatu, Garut, 18 Januari 2018.
Selanjutnya, pada 26 April 2019 tiga menteri Kabinet Kerja yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkunjung ke objek wisata Situ Bagendit.
Kedatangan para menteri itu tentu untuk menunjukan keseriusan pemerintah dan ingin melihat langsung kondisi wisata hingga akhirnya didorong untuk rencana pengembangan ke depan.
Rencana program pembangunan daerah itu dibahas bersama saat kunjungan kerja para menteri dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai bentuk kerja kolaborasi dalam membangun pariwisata di Jabar, khususnya Situ Bagendit menjadi wisata kelas dunia.
"Ini kerja kolaborasi, bagaimana mencari terobosan agar membuat pariwisata di Jawa Barat ini sebagai pusat pariwisata internasional," kata Sri Mulyani saat kunjungannya waktu itu.
Keseriusan Pemerintah pun ditunjukkan melalui alokasi anggaran sebesar Rp100 miliar, ditambah pendanaan dari Pemerintah Provinsi Jabar sebesar Rp30 miliar.
Dengan begitu, pada tahun 2020 diharapkan sudah tampak perubahan pada wisata danau itu.
Menurut data, jarak kawasan wisata Situ Bagendit ini dari pusat kota Garut mencapai 4 km. Terdapat angkutan umum berupa angkot jurusan Terminal Guntur-Kp.Mengger dan Garut-Limbangan dengan tarif Rp.1.500 dan ojek dengan tarif Rp.2.000. Kualitas pemandangan dan tingkat keamanan sepanjang jalan di kawasan objek dan daya tarik wisata ini cukup baik.
Jumlah karyawan di objek dan daya tarik wisata Situ Bagendit ini yaitu 6 orang. Pelancomg yang berkunjung ke objek wisata ini mencapai 400-600 orang setiap bulan. Pengunjung tersebut biasanya berasal dari Garut, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Bandung dan Jakarta.
Tumbuhkan ekonomi
Janji pemerintah pusat itu tentu dinanti-nanti masyarakat Garut yang ingin melihat perubahan Situ Bagendit, karena bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat, terutama dalam menumbuhkan perekonomian.
Kepala Desa Banyuresmi, Ahmad Hidayat yang ikut serta dalam mengelola objek wisata Situ Bagendit mengungkapkan, program pemerintah pusat yang akan membenahi Situ Bagendit diharapkan segera terealisasi agar kawasan ini lebih bagus, nyaman dan menarik.
"Program membagun Situ Bagendit jika ni sangat diidamkan masyarakat Banyuresmi karena akan memberikan dampak yang sangat menguntungkan bagi masyarakat," katanya.
Presiden Joko Widodo termasuk sejumlah menteri yang pernah hadir ke Situ Bagendit ikut menyampaikan program dan konsep untuk membenahi wisata danau di Garut agar lebih menarik atau memiliki nilai sebagai wisata kelas dunia.
Ahmad menceritakan sejarah danau Bagendit itu sengaja dibangun pada zaman pemerintahan kolonial, selain memberikan nilai keindahan juga memberikan kehidupan bagi masyarakat sekitar, khususnya untuk kebutuhan air bagi masyarakat yang bertani.
Menurut dia, selayaknya Situ Bagendit itu menjadi wisata kelas dunia yang akan mampu mengangkat nama Indonesia di sektor pariwisata, sekaligus bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.
Tidak hanya konsentrasi pada pengembangan sektor pariwisata, pemerintah juga, kata Ahmad, rencananya akan membangun tempat pertunjukan seni yang akan menghibur para pengunjung.
Ia berharap, sarana dan prasarana lain untuk wisata alam itu yakni adanya tempat penginapan berkonsep alami untuk wisatawan yang ingin bermalam menikmati keindahan danau dan alam yang masih asri.
"Kami juga berharap di Situ Bagendit ini ada tempat penginapan agar wisatawan yang jauh bisa bermalam di sini menikmati pemandangan danau," katanya.
Sejumlah warga Garut juga mengharapkan objek wisata Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi dapat terwujud menjadi wisata kelas dunia seperti yang sudah dijanjikan oleh pemerintah pusat agar Garut semakin terkenal dan mendorong pertumbuhan perekonomian di Garut.
Seorang warga Garut, Agus mengungkapkan, program yang dijanjikan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Garut salah satunya akan mengembangkan wisata Situ Bagendit dapat terealisasi.
Meskipun di Kabupaten Garut meraih suara kalah dalam Pemilihan Presiden April 2019, Agus berharap tidak menjadikan Presiden Jokowi membatalkan program itu, melainkan tetap semangat membangun Indonesia secara merata.
"Kami berharap pemerintah pusat tetap memperhatikan Kabupaten Garut, dengan merealisasikan programnya seperti mengembangkan wisata, termasuk membangun Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya)," kata Agus.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut akan menjaga objek wisata Situ Bagendit agar tetap memiliki daya tarik tersendiri.
Adanya program pengembangan wisata dari pemerintah pusat itu tentu menjadi kebanggaan pemerintah daerah karena akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di Garut.
Bahkan, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Budi Gan Gan, setelah kehadiran Presiden Indonesia dan para menteri ke Situ Bagendit akan menjadi sejarah baru sehingga menambah daya tarik dan mendongkrak tingkat kunjungan ke destinasi wisata Garut tersebut.
"Kunjungan Pak Presiden menjadi kebanggaan dan sangat fenomenal, menjadi sejarah di wisata itu," kata Budi Gan Gan.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019