Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Tbk hingga tahun 2010, mengalokasikan dana sekitar 25-30 juta untuk merampungkan peningkatan (upgrade) sistem teknologi smart card/chip card kartu kredit. "Peningkatan teknologi demi keamanan transaksi, dan memperluas jumlah penerima atau mitra (merchant) kartu kredit Mandiri hingga di tingkat internasional," kata Direktur Teknologi dan Operasi Bank Mandiri Sasmita di sela pembukaan Gelar Karya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN 2008, di Jakarta Convention Center, Rabu. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 51. Tahun 2005 tentang Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), mewajibkan setiap Bank/Institusi penerbit kartu kredit/debit untuk mengaplikasikan teknologi smart card/chip card untuk setiap penerbitan/penggantian kartu per tanggal 1 September 2006. Peraturan ini cukup menyulitkan kalangan perbankan, selain batas waktu yang pendek juga butuh investasi yang tidak murah. "Tahun ini (2008) sebagai tahap awal, setidaknya di upgrade sekitar 10 ribu kartu kredit, dari total kartu kredit Mandiri saat ini sekitar 1,2 juta kartu," kata Sasmita. Ia menjelaskan, upgrade bertahap seiring sejalan dengan peningkatan kapasitas piranti keras (hardware) di sekitar 4.000 unit mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri hingga akhir 2008. "Selain ATM, peningkatan teknologi juga dilakukan di sekitar 25.000 merchant Bank Mandiri," katanya. Menurut Sasmita, dana upgrade kartu kredit tersebut merupakan bagian dari belanja barang modal (capex) Mandiri di bidang Teknologi dan Informasi (TI) yang dialokasikan setiap tahun. Khusus tahun 2008, capex TI Mandiri mencapai 65 juta dolar AS, meningkat dari tahun 2007 sekitar 35 juta dolar AS. Ia menjelaskan, dari sekitar 11 juta rekening nasabah Bank Mandiri, sebanyak 72 persen di antaranya bertransaksi melalui electronic channel (sistem elektronik), seperti ATM, internet, mobile banking (phone banking), sedangkan sisanya atau 28 persen transaksi melalui cabang. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008