Kudus (ANTARA News) - Tingginya curah hujan di hulu Sungai Piji dan Dawe telah memicu banjir yang menyebabkan 200 rumah warga di Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah tergenang pada Rabu (13/2) dini hari.
Berdasarkan pengamatan ANTARA Rabu, selain merendam sejumlah pemukiman warga, lahan pertanian seluas 1.034 hektar dan sejumlah bangunan sekolah juga turut terendam. Sekolah pun terpaksa meliburkan siswanya.
Disamping itu, akses menuju Desa Bulungcangkring atau sebaliknya menuju Jalan Raya Kudus-Pati juga terputus, akibat tergengangnya Jalan Raya Mejobo sedalam 50 centimeter.
Hilda (25), warga Desa Golantepus mengungkapkan, genangan air akibat banjir bandang yang datang dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, mulai surut setelah pukul 09.00 WIB.
"Semula, ketinggian air di dalam rumah mencapai 30 centimeter, kini tinggal 10 centimeter," katanya.
Kondisi berbeda terjadi di Desa Mejobo, genangan air masih tinggi, bahkan sejumlah rumah masih terlihat terendam air hingga ketinggian 50 centimeter.
"Hingga siang ini, ketinggian genangan air di dalam rumah masih berkisar antara 40-50 centimeter," kata Taufiq (27), warga Desa Mejobo.
Kondisi tersebut terjadi karena lokasi desanya berada pada posisi paling rendah, meskipun jauh dari titik tanggul sungai yang jebol.
Sementara itu, Camat Mejobo, Sudiarso, di Kudus, Rabu, mengungkapkan, penyebab banjir bandang tersebut karena jebolnya sejumlah tanggul Sungai Piji dan Dawe.
"Kerusakan di tanggul Sungai Piji ada tiga titik, yakni satu titik di Dukuh Badong Desa Tenggeles selebar 5-7 meter, dan dua titik di Desa Golantepus selebar enam meter dan tujuh meter dengan kedalaman hingga tiga meter," katanya.
Sedangkan kerusakan tanggul Sungai Dawe berada di Dukuh Bantenan.
Ia memperkirakan, genangan banjir tersebut tidak akan bertahan lama, karena sejumlah daerah yang pertama tergenang sudah mulai surut.
Ditambahkannya, daerah yang sempat terendam banjir adalah Sadang, Bulungcangkring, Bulungkulon. "Saat ini di Desa Mejobo, Brayungan, dan Jojo," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008