Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi memprioritaskan pembinaan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dapat naik kelas ke jenjang pengusaha yang lebih tinggi agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
“Salah satu program yang kita harapkan dapat meningkatkan level UMKM yakni program dalam bidang permodalan, karena permodalan merupakan salah satu kendala utama yang di hadapi pelaku UMKM,” kata Kepala Dinas Koperasi, UKM Provinsi Jambi Hamdan, melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil, J Ilyas M di Jambi, Minggu.
Program tersebut dapat melalui kredit usaha rakyat, ataupun kredit ultra mikro maupun dari lembaga lain seperti lembaga pengelola dana bergulir. Serta program sertifikat hak atas tanah bagi Pengusaha Mikro Kecil (PMK) serta program wirausaha pemula.
Untuk mendapatkan bantuan permodalan tersebut melalui seleksi yang cukup ketat, pelaku UMKM harus memenuhi persayaratan yang berlaku. Di samping permodalan, turut dilakukan peningkatan keterampilan dalam bentuk bimbingan teknis seperti pelatihan manajerial usaha serta pelatihan vokasional dan sosialisasi perizinan usaha yang diperlukan UKM.
Terdapat 104.155 UMKM di Provinsi Jambi yang tersebar di sebelas kabupaten dan kota. Terdiri dari pelaku usaha mikro sebanyak 90.845 usaha, usaha kecil sebanyak 12.402 dan usaha menengah sebanyak 908 usaha.
Dengan rincian 10.763 UMKM berada di Kota Jambi, 4.049 UMKM di Kabupaten Batanghari, 1.757 UMKM di Kabupaten Muaro Jambi, 7.625 UMKM di Kabupaten Tanjab Barat. Serta terdapat 56.002 UMKM di Kabupaten Tanjab Timur, 638 UMKM di Kabupaten Tebo, 6.848 UMKM di Kabupaten Bungo, 4.283 UMKM di Kabupaten Sarolangun, 2.844 di Kabupaten Merangin, 710 UMKM di Kabupaten Kerinci dan 8.636 UMKM di Kota Sungai Penuh.
Dari jumlah UMKM tersebut, tenaga kerja formal dan informal yang diserap mencapai 184.124 orang. Berbagai macam program dan pembinaan yang dilakukan oleh Pemprov itu diharapkan mampu meningkatkan serapan tenaga kerja yang ada saat ini.
Tidak hanya melakukan pembinaan, pemasaran hasil produksi UMKM tersebut turut di fasilitasi oleh Pemprov. Seperti mengikut sertakan hasil-hasil produksi UMKM ke dalam pameran-pameran di tingkat regional hingga nasional, bahkan promosi dan penjualan produk UKM dengan penyediaan sarana promosi dan pemasaran melalui paviliun di SMESCO Tower Jakarta.
“Selain itu kita juga menyediakan sarana promosi bagi UMKM di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)/CIS yang terdiri dari tujuh orang konsultan sebagai wadah dalam memberikan pelayanan bagi UMKM agar UMKM dapat naik kelas. Dan akhir dari program pemberdayaan UKM yang dilaksanakan tersebut untuk mewujudkan program Jambi tuntas 2021, sesuai dengan visi misi Provinsi Jambi,” kata Ilyas.
Sementara itu, nilai aset pelaku UMKM di daerah itu jika dihitung nilainya cukup besar. Dari 104.155 UMKM tersebut, nilai asetnya mencapai Rp1,69 triliun dengan nilai omzet mencapai Rp2,35 triliun.
Baca juga: Kemendag bina UMKM tingkatkan daya saing
Baca juga: OJK berharap pembinaan UMKM tidak untuk pembiayaan
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019