Jakarta (ANTARA) - Tim nasional Guinea-Bissau bertekad untuk tak berkecil hati saat menghadapi Ghana dalam laga pamungkas penyisihan Grup F Piala Afrika 2019 di Stadion Suez, Mesir, pada Selasa (2/7).
Guinea-Bissau di ambang kegagalan memperbaiki rekor mereka di putaran final Piala Afrika, lantaran mereka terdampar di dasar klasemen Grup F dengan raihan satu poin usai cuma main imbang nirgol menghadapi Benin dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Ismailia, Minggu pagi WIB.
Satu-satunya harapan mereka untuk lolos ke babak 16 besar adalah dengan memenangi laga pamungkas, namun mereka menghadapi Ghana, tim yang sudah empat kali mengoleksi gelar juara Piala Afrika dan secara tradisional merupakan salah satu tim kuat Benua Hitam.
"Situasinya saat ini menempatkan kami di posisi yang sulit untuk lolos, namun dalam sepak bola segalanya mungkin dan target kami masih sama yakni lolos ke babak 16 besar," kata pelatih kepala Guinea-Bissau Baciro Cande usai pertandingan dilansir Reuters.
"Kami tahu Ghana tim yang sangat perkasa dan kuat, namun kami akan tetap menampilkan permainan kami seperti biasa, tanpa ada tekanan," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Benin vs Guinea-Bissau juga berakhir tanpa gol
Menyoal hasil imbang nirgol kontra Benin, Cande menilai satu poin merupakan hasil yang pantas diterima kedua tim.
"Kami melakukan tugas dengan baik, memotong jalur umpan mereka, menciptakan peluang kami sendiri dan saya pikir imbang adalah hasil yang pantas," pungkasnya.
Cande sejak 2016 melakoni tenor keduanya menjadi pelatih kepala Guinea-Bissau setelah 2001-2010. Ia mengantarkan negaranya tampil untuk pertama kalinya di putaran final Piala Afrika 2017 dan kembali sukses membawa Guinea-Bissau ke Mesir tahun ini.
Sayangnya debut Guinea-Bissau dua tahun lalu berakhir sebagai juru kunci fase penyisihan grup dengan raihan satu poin.
Gerombolan Anjing Pemburu itu terancam mengulangi nasib yang sama jika gagal menang lawan Ghana.
Baca juga: Ringkasan Piala Afrika, empat tim lolos usai rangkaian laga kedua
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019