Satu milisi negara yang dikomandani oleh Brigadir Jenderal Asamnew Tsige menyerang gedung pemerintah di Bahir Dar, Ibu Kota Wilayah Amhara di Ethiopia, pada 22 Juni.
Asamnew, yang tewas dalam baku-tembak pada Senin, merasa pemerintah pusat tidak berbuat cukup buat rakyat Amhara, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. Amhara telah terlibat dalam sengketa perbatasan dengan wilayah lain dan pembunuhan balas-dendam antara satu suku dan suku lain.
Kerusuhan pada 22 Juni telah diikuti oleh lebih dari 250 penangkapan, tindakan yang berpotensi menambah parah ketakpuasan terhadap pemerintah nasional di negara Tanduk Afrika tersebut.
Kantor pers perdana menteri mengatakan rekaman yang disiarkan pada Jumat (28/6) adalah percakapan telepon antara Asamnew dan Kepala Lembaga Media Massa Amhara, yang dikelola negara. Reuters tak bisa mengabsahkan secara independen keaslian rekaman itu.
"Jangan takut. Beritahu rakyat wilayah tersebut, terutama (Ibu Kota Amhara) Bahir Dar agar tetap berada di dalam rumah mereka dan juga beritahu petugas keamanan regional dan milisi agar tetap tenang," demikian suara yang diidentifikasi sebagai suara Asamnew.
"Kami telah melakukan tindakan terhadap para pemimpin sebab para pemimpin partai regional yang berkuasa telah menyabot tuntutan rakyat," katanya.
Amhara, tempat tinggal kelompok etnik terbesar kedua di Ethiopia, dikuasai oleh Partai Demokratik Amhara, yang merupakan bagian dari koalisi yang memerintah Ethiopia.
Bentrokan suku telah meningkat sejak Perdana Menteri Abiy Ahmed memangku jabatan pada April 2018 dan melancarkan serangkaian pembaruan, mencabut larangan atas partai politik, membebaskan tahanan politik dan menyambut baik kelompok gerilyawan yang hidup di pengasingan di dalam negeri.
Baca juga: Lebih dari 50 orang tewas akibat serangan di Ethiopia Barat
Baca juga: Kepala staf tentara Ethiopia tertembak
Baca juga: Setelah dua dasawarsa, Eritrea angkat dubes pertama untuk Ethiopia
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
