Bandung (ANTARA News) - Keluarga korban "konser maut" di Gedung Asia Africa Cultural Center Bandung yang meninggal Senin (11/2), Entis Sutisna menuntut pertanggungjawaban penggantian biaya rumah sakit dari panitia Launching Album Beside bertajuk "Against Ourselves". Ibunda korban, Aisyah (40) kepada ANTARA News di Bandung, Selasa mengatakan pihak keluarga telah mengeluarkan biaya rumah sakit sebesar Rp5 juta dan pemakaman sebesar Rp1.5 juta. "Kami pasrah akan musibah ini tapi biaya yang dikeluarkan sangat besar dan di luar perkiraan kami," ujar Aisyah. Aisyah yang bersuamikan Ala Komala (45) yang bekerja sebagai penjual gorengan di Jalan Budi Kota Cimahi ini menuturkan biaya yang telah dikeluarkan tersebut adalah biaya di rumah sakit Immanuel dan Hasan Sadikin. "Bahkan sewaktu di RSHS kami harus menyewa alat yang per harinya harus membayar Rp500 ribu," ujarnya tanpa mengetahui nama alat tersebut. Aisyah mengatakan pembayaran yang telah dilakukan keluarga merupakan bantuan kerabat dan juga pinjaman sehingga ia akan menuntut penggantian tersebut kepada panitia. "Hingga saat ini panitia ataupun pihak lain belum ada yang datang ke rumah kami," kata Aisyah ketika ditanyakan apakah sudah ada pihak panitia yang memberi santunan. Terkait dengan proses hukumnya, Aisyah menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. "Saya ikut saja dengan apa yang sudah dilakukan polisi," katanya. Entis Sutisna, karyawan PT Gucci Tek meninggal pada Senin (11/2) sekitar pukul 19.00 menyusul sepuluh orang lainnya yang meninggal saat konser musik akibat kekurangan oksigen dan terinjak-injak. Gedung pertunjukan yang hanya menampung sekitar 600 penonton tersebut dipadati sekitar 800 penonton. Dengan kondisi tersebut yang disertai adanya dugaan pesta minuman keras atau beer party sekitar pukul 21.30 WIB terjadi kerusuhan yang mengakibatkan tewasnya sebelas orang penonton.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008