Batik Solo merupakan jenis batik yang paling banyak dijual di pameran yang diselenggarakan di Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center ini.
"Kalau yang lain mungkin bawa batik cap, kalau saya batik tulis dan lurik saat ini, harganya sendiri dari Rp 300 ribu- Rp500 ribu," kata salah satu penjual sekaligus pengrajin Batik Solo saat dijumpai di stannya, Sabtu.
Terdapat juga batik unik batik unik yang dijual dalam pameran ini adalah Batik Jumput Palembang.
"Batik ini cara buatnya diikat- ikat lalu dicelupkan ke dalam pewarna, berbeda dari Batik pada umumnya yang menggunakan teknik cap," kata pengrajin Batik Jumput Palembang Badriah di Jakarta, Sabtu.
Batik jumput Palembang tersebut dibanderol mulai sari Rp150.000- Rp500.000 untuk kain saja dan Rp250.000- Rp450.000 untuk pakaian jadi.
Selain itu, ada juga Batik Pesisir dari Pekalongan yang menonjolkan detail motif dan warna yang beragam.
"Batik ini dalam satu kain warnanya bisa beragam. Misalnya batik dengan dasar warna biru tidak hanya satu warna tapi bisa ada biru muda, biru lebih tuanya, dan biru lainnya," kata penjual Batik Pesisir Pekalongan Hadi.
Untuk harga batik pesisir Pekalongan dibanderol mulai harga Rp450 .000- Rp3 juta untuk kain sedangkan untuk baju dijual seharga Rp450.000- Rp800.000.
Tingginya harga batik tersebut mengingat batik tersebut dibuat dengan metode batik tulis yang memerlukan ketelitian tinggi pada pengerjaannya.
Berdasarkan pantauan ANTARA terdapat 23 penjual yang menyediakan kain dan pakaian yang terbuat dari batik di pameran yang digelar pada 27- 29 Juni 2019.
Tidak hanya batik dalam pameran Destinasi Indonesia Expo tersedia berbagai stan yang bertujuan memamerkan wisata daerah yang ada di berbagai belahan Indonesia.
Baca juga: Kemenperin bidik ekspor batik meningkat delapan persen
Baca juga: Litbang Kemenperin kenalkan aplikasi untuk identifikasi keaslian batik
Baca juga: Memikat publik Bangladesh dengan batik Indonesia
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019