Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur Propinsi DKI Jakarta Prijanto mengatakan, lahan seluas 12 hektare di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat yang baru saja ditertibkan, akan dipergunakan sebagai lokasi pembangunan rumah susun sederhana (rusuna) bukan ruang pamer atau `showroom` seperti yang diberitakan selama ini.
"Rawasari yang baru ditertibkan kemaren dari para pedagang keramik dan warga setempat, itu bukan untuk showroom," katanya, di Jakarta, Selasa.
Berbicara usai menghadiri rapat tentang rusuna yang dipimpin Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Kantor Wapres, ia mengatakan, lahan yang ditertibkan merupakan milik PT Angkasa Pura dan Perum Bulog yang akan dimanfaatkan sebagai lokasi rusuna.
Pemanfaatan lahan milik BUMN untuk lokasi pembangunan rusuna tersebut merupakan bagian kebijakan pemerintah untuk mempercepat proyek pembangunan rusun 1000 tower.
"Dalam proyek itu, siapa pun yang memenuhi syarat bisa memiliki salah satu unit rusuna yang dibuat sedekat mungkin dengan fasilitas umum," kata Prjanto.
Jadi, selintingan bahwa kawasan itu akan digunakan untuk pembangunan showroom sama sekali tidak benar, kata Wagub DKI menegaskan.
"Itu memang lahan PT Angkasa Pura untuk rusuna, sebagian bagian dari proyek rusuna 1000 tower," ujarnya.
Hanya saja, pembangunannya masih menunggu penanam modal yang berminat, tambah Prijanto.
Pemerintah menetapkan lahan `tidur` milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) difungsikan sebagai lokasi pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan rumah susun sederhana milik (rusunami).(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008