Semarang (ANTARA News) - Banjir yang menggenangi sejumlah daerah di Jawa Tengah belakangan ini menyebabkan 59.683 hektar persawahan terendam air, akibatnya 31.630 ha tanaman padi puso. Kasubdin Sarana Prasarana Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Jateng, Nuswantoro Setyadi, di Semarang, Selasa, mengatakan Pemprov Jateng saat ini menempuh berbagai langkah, antara lain penanaman kembali lahan puso dan mengajukan bantuan benih serta pupuk untuk rehabilitasi tanaman yang terkena bencana banjir. Gubernur telah mengirim surat ke Menteri Pertanian pada tanggal 14 Januari 2008, meminta bantuan benih dan pupuk bagi para korban bencana, katanya dalam dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Jateng. Wakil Ketua Komisi B DPRD Jateng Muhammad Haris mengatakan, untuk membantu petani yang lahannya terendam banjir setidaknya dibutuhkan 941,91 ton. Bantuan benih terbesar untuk para petani Sragen yang mencapai 226,5 ton karena di daerah tersebut luas lahan yang terendam 10.729 ha, 7.389 ha di antaranya puso. Kabupaten Kudus membutuhkan bantuan 180,50 ton benih dengan lahan persawahan terendam 8.894 ha, 7.513 ha tanaman padi di antaranya puso. Tetapi, katanya, realisasi bantuan benih padi yang dimintakan baru 50 persen atau 473,975 ton. Jumlah tersebut baru mencukupi delapan dari 19 daerah yang terkena banjir. "Masa tanam pertama telah mundur 1,5 bulan. Jika bantuan benih tidak segera dilaksanakan, menyebabkan produksi padi menurun, padahal 19 daerah tersebut merupakan lumbung padi di Jateng," katanya. Kendala penyaluran bantuan benih selama ini disebabkan oleh lambatnya pemerintah kabupaten/kota menyalurkan bantuan. Karena itu Haris berharap, pemerintah kabupaten/kota memprioritaskan masalah ini, supaya bisa meringankan petani dan produksi padi di Jateng tetap terjaga.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008