Tentunya dukungan 'scientific' dari Universitas Sam Ratulangi sangat kami butuhkanManado (ANTARA) - Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE KLHK) Ir Wiratno MSc dan Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, MSc DEA, Senin, di Manado, menandatangani nota kesepahaman (MoU) penguatan fungsi penyelenggaraan riset dan pengabdian masyarakat di Taman Nasional Bunaken.
Rektor Unsrat, Ellen Joan Kumaat mengapresiasi langkah dari Ditjen KSDAE-Kementerian LHK dalam melibatan perguruan tinggi untuk mendukung pengelolaan kawasan Taman Nasional Bunaken dari bidang ilmiah.
"Pada prinsipnya kami melakukan pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, di mana hal tersebut tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi," ujarnya.
Wiratno mengatakan, KLHK sangat terbuka dalam bidang riset dan inovasi, apalagi Taman Nasional Bunaken, Tangkoko, dan Minahasa dalam tahap peningkatan kinerja untuk cagar biosfer.
"Tentunya dukungan 'scientific' dari Universitas Sam Ratulangi sangat kami butuhkan," ujarnya
Tujuan penandatangan MoU ini untuk meningkatkan sinergi tugas dan fungsi para pihak dari Ditjen KSDAE dan Universitas Sam Ratulangi meningkatkan pengembangan riset, inovasi dan teknologi serta pengabdian masyarakat sekitar kawasan di Taman Nasional Bunaken.
Terdapat empat ruang lingkup utama dalam MoU ini yaitu pengembangan riset dan inovasi dalam bidang pertanian dan kehutanan, perikanan dan ilmu kelautan, sosiologi, anthropologi, ekonomi dan sisnis, hukum, serta matematika dan IPA serta teknik dan tata ruang di kawasan Taman Nasional Bunaken.
Peningkatan pengabdian masyarakat daerah penyanggah kawasan Taman Nasional Bunaken, serta dukungan scientific untuk penanganan kasus dalam kawasan.
Selain itu, pengusulan Taman Nasional Bunaken dan kawasan konservasi sekitarnya sebagai cagar biosfer Bunaken, Tangkoko, Minahasa dan atribut lainnya yang dapat meningkatkan kinerja dan branding Taman Nasional Bunaken beserta kawasan konservasi sekitarnya di Sulawesi Utara.
Selanjutnya, komitmen dalam perlindungan sumber daya genetik, fungsi ekologi, dan pengembangan bioprospecting di Kawasan Taman Nasional Bunaken.
Baca juga: ASEAN tetapkan Bunaken sebagai destinasi wisata
Baca juga: Taman Bunaken Diusulkan Masuk World Natural Heritage
Baca juga: Taman Nasional Bunaken "Dikepung" Sampah dari Kalimantan dan Sangihe
Baca juga: Sulawesi Utara kurangi sampah plastik untuk lindungi Bunaken
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019