Kudus (ANTARA) - Sebanyak 13 kios pedagang di Pasar Gajah, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengalami kebakaran dengan penyebab kebakaran yang belum bisa dipastikan, Jumat.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Agus Nugroho di Demak, Jumat, kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, sedangkan laporan yang diterima sekitar pukul 16.50 WIB.

Titik api pertama kali muncul, katanya, berasal dari kios pasar di blok E, kemudian merembet ke kios pedagang di dekatnya.

Baca juga: Foodcourt ITC Depok terbakar
Baca juga: Kebakaran lahan mulai marak terjadi di Palangka Raya

Untuk mengatasi kebakaran tersebut, katanya, diterjunkan tim BPBD Demak, Tim Pemadam Kebakaran dari Demak maupun Kudus, serta BPBD Kudus.

Jumlah mobil pemadam yang diterjunkan ada delapan unit, meliputi tiga unit mobil pemadam dari Demak, dua unit dari Kudus, ditambah tiga unit mobil suplai air dari BPBD dua unit dan satu unit dari Pemadam Kebakaran Demak.

Api yang membakar kios pedagang, akhirnya bisa dijinakkan pada pukul 17.30 WIB.

Peristiwa kebakaran tersebut, tidak ada korban jiwa sedangkan untuk kerugian material masih dalam penghitungan dengan jumlah sementara terdapat 13 kios pedagang yang terdampak kebakaran tersebut.

Berdasarkan keterangan petugas Pasar Gajah, disebutkan bahwa saat di lokasi kejadian kobaran api terlihat dari kios elektronik dan mainan saat kejadian masih dalam kondisi tertutup.

Kemudian, api semakin membesar dan merembet ke kios yang bersebelahan, kemudian petugas pasar tersebut meminta bantuan kepada warga yang kemudian secara manual memadamkan api sambil menunggu tim pemadam datang.

Belasan kios yang terbakar, merupakan kios gerabah, sembako, warung nasi, kios elektronik, mainan, kios jual kelapa, dan jamu.

Kebakaran pasar yang berada di tepi Jalan Pantura Timur itu, sempat mengganggu kelancaran arus lalu lintas, terutama dari arah Kudus menuju Semarang.

Beruntung, aparat kepolisian yang diterjunkan ke lokasi bisa mengatasi ketersendatan arus lalu lintas.

Kasmi, salah seorang pedagang pakaian mengakui datang ke pasar untuk mengamankan barang dagangannya, meskipun kiosnya tidak ikut terbakar.

"Begitu mendapatkan informasi kebakaran, saya langsung panik dan terburu-buru ke pasar untuk melihatnya," ujarnya.

Baca juga: BRG: Sekat kanal berbasis karet alam efektif jaga gambut tetap basah

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019