“Saya ini tidak pernah memikirkan rumor yang sedang berkembang (pemecatan terhadap dirinya) karena jika jodoh saya sudah tidak di tim, maka jabatan ini tentu akan dilepas,” katanya melalui keterangan pers yang diterima di Padang, Jumat.
Menurut dia, hal tersebut tergantung dengan manajemen. Jika manajemen menilai saya tidak mampu lagi menangani tim tentu dirinya siap melepaskan jabatan sebagai pelatih kepala tim Semen Padang.
“Namun, jika manajemen masih mempercayakan hal itu tentu saya dan pemain bertekad bangkit mulai dari saat ini,” ujar dia.
Menurut dia, isu pemecatan dirinya muncul ke permukaan merupakan hal yang wajar karena merupakan bagian dari kehidupan profesional sebagai pelatih.
Di tangan Syafrianto, Semen Padang di kompetisi Shopee Liga 1 2019 belum mampu meraih satu pun kemenangan dari lima laga yang telah dilalui. Tim “Urang Awak” hanya mampu meraih tiga kali imbang dan dua kali kalah dari PSM Makassar di tandang dan Perseru Badak Lampung di kandang.
Dalam laga tandang menghadapi Persipura Jayapura, Semen Padang berhasil unggul melalui sundulan Agung Prasetyo, namun gol itu berhasil dibalas tuan rumah beberapa menit setelah babak kedua dimulai.
Ia mengatakan ia telah mengingatkan anak asuhnya agar tidak lengah setelah unggul, namun setelah pertandingan babak kedua mereka lengah dan terus diserang sehingga terjadi gol.
“Saya ingatkan agar tidak memberikan mereka tendangan bebas baik di sisi kanan maupun sisi kiri pertahanan namun gol itu terjadi dan ini merupakan bagian dari perjalanan pertandingan,” katanya.
Ia mengaku bangga dengan kerja keras para pemain di lapangan dan berhasil mencapai target mencuri poin di kandang Persipura Jayapura.
“Alhamdulillah kita puas dengan hasil ini walaupun sempat unggul dan berakhir imbang. Saya apresiasi kerja keras pemain yang berjuang dan mengontrol permainan mereka sesuai dengan konsep yang kita berikan,” katanya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019