Jakarta (ANTARA) - Komplotan pembobol ATM dengan modus mematikan aliran listrik yang sekali menjalankan aksinya bisa menggasak jutaan rupiah, dibekuk Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Telah ditangkap komplotan pembobol ATM yang modusnya dengan mematikan listrik," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, sebelum beraksi, para pelaku lebih dahulu memetakan lokasi ATM yang akan dicuri dan mereka beraksi sewaktu mesin ATM yang diincar sepi dari pengunjung.

Setelah menetapkan keadaan, komplotan yang terdiri dari lima orang itu membagi tugas, mulai dari mengawasi lokasi, mengambil uang di ATM, hingga yang mematikan aliran listrik.

Pula baca: Polisi: kartu RP mampu bobol jutaan rupiah sekali transaksi

Pula baca: Pembobol ATM Ramyadjie Priambodo resmi dilimpahkan ke Kejari Jaksel

Pula baca: Pelimpahan tersangka bobol ATM Ramyadjie Priambodo ke Kejati Kamis

Ia menyebutkan, dalam aksinya para pelaku tetap menarik tunai dana seperti biasa, yaitu memasukkan kartu hingga memasukkan PIN ATM untuk bertransaksi secara biasa.

Setelah menekan nominal uang yang akan diambil, sesaat uang itu akan keluar, pelaku yang bertugas mematikan listrik langsung memutuskan aliran listrik dengan cara mematikan sekelar.

"Dan saat itu mesin ATM langsung mati, yang disusul kemudian dengan pelaku mengambil uang yang tengah dihitung itu," ujar dia.

Pelaku kemudian mencongkel lubang tempat keluar uang dengan pengait yang telah dimodifikasi, yang sudah disiapkan untuk mengambil uang sebanyak yang mereka bisa dan sebelum pergi para pelaku kembali menyalakan listrik.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian komplotan itu sudah beraksi enam kali di daerah Tangerang, Banten, yang rata-rata mampu mengambil uang senilai Rp1 juta hingga Rp2.5 juta.

Polisi pun telah menangkap dan menetapkan lima pelaku tersebut sebagai tersangka. Mereka memiliki nama alias Fredi, Bokir, Dado, Adi dan Nada. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti termasuk kartu ATM dari berbagai Bank.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019