Peristiwa Yogya Kembali ini merupakan titik awal kembalinya NKRI,

Yogyakarta (ANTARA) - Paguyuban Wehrkreis Daerah Perlawanan III Yogyakarta menyatakan peringatan peristiwa Yogya Kembali yang digelar Sabtu (29/6) akan dijadikan sebagai momentum untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia tentang semangat persatuan Indonesia yang dijadikan sebagai modal utama mempertahankan NKRI.

“Semangat persatuan dan kesatuan dari seluruh komponen rakyat menjadi modal utama untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga sekarang. Peristiwa Yogya Kembali ini merupakan titik awal kembalinya NKRI,” kata Ketua Badan Pengurus Cabang Paguyuban Wehrkreis Daerah Perlawanan III Yogyakarta Sudjono di Yogyakarta, Jumat.

Paguyuban Wehrkreis Daerah Perlawanan III Yogyakarta akan menjadi penyelenggara peringatan ke-70 Yogya Kembali yang dipusatkan di Tetenger Yogya Kembali. Tetenger tersebut terletak di bagian barat laut Hotel Inna Garuda.

Sudjono mengatakan, peristiwa Yogya Kembali yang terjadi 70 tahun lalu itu juga semakin menguatkan predikat Yogyakarta sebagai Kota Perjuangan. “Peristiwa Yogya Kembali ini sangat berkaitan dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret saat seluruh pejuang bahu membahu mengusir penjajah agar angkat kaki dari Tanah Air,” katanya.

Melalui peringatan Yogya Kembali, ia berharap dapat menggugah rasa nasionalisme dan jiwa patriotisme generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita nasional seperti diamanatkan dalam UUD 1945 yaitu masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

“Jika dulu para pejuang berjuang mengorbankan harta benda serta jiwa dan raga sebagai taruhannya, maka saat ini seluruh masyarakat Indonesia harus berjuang mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cina nasional,” katanya.

Meskipun demikian, kata dia, untuk menggelar peringatan Yogya Kembali bukan merupakan pekerjaan yang mudah, salah satunya mencari inspektur upacara.

“Sebelumnya, kami sangat berharap Gubernur DIY Sri Sultan HB X dapat hadir sebagai inspektur upacara. Namun, ada kegiatan lain sehingga harus diwakilkan. Untuk sekarang, kami memperoleh informasi bahwa perwakilan dari Korem 072 Pamungkas yang akan hadir sebagai inspektur. Mudah-mudahan bisa Danrem langsung,” katanya.

Selain kegiatan upacara, peringatan Yogya Kembali juga akan diisi kegiatan lain yaitu ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara yang dihadiri oleh sekitar 250 pelaku sejarah, TNI/polri, organisasi pejuang, prmas dan instansi terkait.

Ia menyebut rangkaian peristiwa Serangan Umum 1 Maret dan Yogya Kembali diharapkan tidak hanya menjadi peringatan lokal saja tetapi bisa diperingati secara nasional.

“Kedua peristiwa tersebut memiliki nilai yang sangat penting dalam sejarah Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Harapannya, peringatan ini tidak hanya menjadi peringatan lokal, tetapi dapat diperingati secara nasional,” demikian Sudjono.

Baca juga: Parade Juang untuk peringati Serangan Oemoem 1 Maret

Baca juga: Drama kolosal tutup peringatan Serangan Oemoem 1 Maret


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019