Melihat besarnya potensi tersebut, saat ini kedua pihak berusaha dengan segala upaya untuk mencapai kesepakatan akhiR

Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Jepang membahas penyelesaian kerja sama ekonomi yang tertuang dalam General Review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (GR-IJEPA) dan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang berlangsung di sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang.

Dalam hal ini, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita bersama Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hiroshige Seko.

“Saya dan Menteri Seko dalam bulan ini telah tiga kali bertemu. Ini karena Indonesia dan Jepang adalah mitra penting dengan berbagai agenda bersama dibidang perdagangan, termasuk isu bilateral GR-IJEPA dan RCEP,” kata Mendag lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.

Mendag menegaskan, Indonesia dapat memperoleh keuntungan secara ekonomi dari GR-IJEPA dan RCEP melalui pemanfaatan akses pasar barang dan jasa yang lebih terbuka serta masuknya investasi dan kerja sama dalam meningkatkan kemampuan dan kapasitas.

“Melihat besarnya potensi tersebut, saat ini kedua pihak berusaha dengan segala upaya untuk mencapai kesepakatan akhir,” lanjutnya.

Kedua Menteri sepakat bekerja keras agar perundingan multiregional RCEP dapat diselesaikan sebelum akhir tahun 2019.

“Saya dan Menteri Seko sepakat bahwa penyelesaian RCEP sangat penting dan akan memberikan dorongan kerja sama dagang di tengah tensi dagang yang dialami dunia akhir-akhir ini,” ujar Mendag.

Pertemuan bilateral ini juga membahas isu sektoral, seperti implementasi kerja sama New Manufacturing Industry Development Center (New MIDEC), pengembangan industri otomotif, dan kebijakan Indonesia terkait Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Framework Document on New MIDEC di bawah kerangka IJEPA antara Menperin dan Menteri Seko.

Framework Document on New MIDEC merupakan program yang dapat mendukung program industri 4.0.

Hal ini mengingat cakupannya yang cukup komprehensif, yaitu meliputi sektor otomotif, elektronik, tekstil, serta makanan dan minuman dengan program lintas sektoral yang meliputi pengerjaan, pencetakan, dan pengelasan logam, pengembangan UKM, promosi ekspor dan impor, serta industri hijau dan industri 4.0.

“Indonesia menyambut baik penandatanganan kerangka kerja sama New MIDEC yang diinisiasi di bawah IJEPA. New MIDEC akan menjadi program peningkatan kerja sama sektor industri berkelanjutan dengan Jepang. Hal ini selaras dengan kebijakan industri 4.0 yang tengah digagas pemerintah. Kerja sama ini juga menjadi modal untuk tumbuh bersama demi masa depan kedua negara,” pungkas Mendag.

Selain melakukan pertemuan bilateral, Mendag Enggar turut hadir dalam pertemuan CEO Roundtable dan one on one business meeting.

Pertemuan ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Tom Lembong. Selain itu, hadir 21 pimpinan perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia.

Baca juga: Migrant Care berharap Presiden bahas komitmen SDG's di G20
Baca juga: Jokowi bersama pemimpin G20 akan hadiri pertunjukan budaya Jepang

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019