Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI menyatakan, pengoptimalan pengamanan terhadap presiden dan wakil presiden (wapres), baik secara kuantitas maupun kualitas, disesuaikan dengan kondisi yang ada. "Pengoptimalan pengamanan itu akan dilakukan sesuai situasi yang berkembang, jadi tidak setegang seperti di Pakistan atau Timor Leste, bagaimana pun kondisi negara kita berbeda. Tetapi kewaspadaan tetap harus kita lakukan," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen kepada ANTARA News di Jakarta, Senin. Sagom Tamboen mengatakan hal saat ditanya mengenai peristiwa penembakan terhadap Presiden Timor Leste Ramos Horta pada Senin pagi (11/2) dan tokoh oposisi Pakistan Benazir Bhutto beberapa waktu. Sagom mengakui, pengoptimalan pengamanan itu merupakan hal yang wajar jika terjadi situasi yang bersifat mengancam keselamatan presiden dan wapres. "Jadi, meski kondisinya di negara kita belum segenting yang terjadi di Pakistan dan Timor Leste pengoptimalan perlu dilakukan sebagai bentuk langkah antisipasi. Jadi, penguatannya juga tidak terlalu menyolok, disesuaikan dengan situasi yang berkembang," tuturnya. Sementara itu hingga Senin petang, situasi di kompleks Istana Kepresidenan tidak terlihat pengamanan yang berlebihan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008