Canberra (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Australia, Kevin Rudd, pada hari Senin mengumumkan bahwa pihaknya akan mengirim pasukan militer dan polisi tambahan ke Timor Leste, menyusul tertembaknya Presiden Jose Ramos-Horta.
Rudd mengatakan, Australia akan menambah pasukannya di Timor Leste untuk memperkuat 800 tentaranya yang telah ada di sana untuk misi penjaga perdamaian.
Dalam konferensi pers, ia mengatakan, pihaknya terkejut dan prihatin atas serangan militer terhadap Ramos-Horta, dan upaya pembunuhan yang gagal terhadap Perdana Menteri (PM) Timor Leste, Xanana Gusmao.
Jose Ramos-Horta ditembak di perutnya dalam suatu serangan di kediamannya oleh gerilyawan pada Senin pagi.
Horta akan diterbangkan ke Darwin, ibukota negara bagian Northern Territories, Australia, untuk pengobatan lebih lanjut.
Kondisi Ramos-Horta "sangat serius, tapi stabil", setelah kepala negara itu ditembak dan terluka oleh gerilyawan di kediamannya di Dili, kata Rudd.
"Apa yang kami lakukan sekarang adalah upaya koordinasi atas serangan dengan tujuan membunuh pemimpin yang dipilih secara demokratis, seorang teman dekat dan mitra Australia," kata Rudd, seperti dikutip Kantor Berita China (Xinhua). (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008