Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutuk aksi penembakan terhadap Presiden Timor Leste, Ramos Horta, dan menyebutnya sebagai serangan terhadap demokrasi.
"Itu serangan yang luar biasa terhadap Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste(Xanana Gusmao, red) . Suatu serangan terhadap demokrasi yang merupakan tindakan inkonstitusional untuk merongrong pemerintah sekarang," kata Presiden Yudhoyono, seperti disampaikan jurubicara Dino Patti Djalal di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Dikatakannya, Presiden terus memantau dan mencermati perkembangan yang terjadi paska penembakan Ramos Horta pada Senin dinihari.
"Beliau berdoa agar Presiden Ramos Horta yang merupakan sahabat beliau akan segera sembuh dari luka tembak, dan Presiden terus menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya pemerintah Timor Leste menegakkan dan membela demokrasi," katanya.
Menurut Dino, kondisi Dili saat ini sudah tenang dan sekitar pukul 10.30 waktu setempat sudah berlangsung pertemuan antara PM Xanana Gusmao dan United Nation Mission in Timor Leste (UNMIT) serta Brigader Jenderal James Baker yang merupakan komandan Pasukan Stabilisasi Internasional untuk menyusun program khusus guna menanggapi insiden itu. (*)
Copyright © ANTARA 2008