Atambua (ANTARA News) - Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Timor Leste, Letkol Inf RM Kusdaryono, menyatakan kondisi keamanan seluruh garis perbatasan di NTT dalam keadaan kondusif, namun skenario pelaksanaan eksodus WNI dari Timor Leste telah disiapkan.
"Jika eksodus itu harus terjadi, maka kami sudah menyiapkan beberapa skenario sesuai dengan prosedur tetap pelaksanaan eksodus antarnegara," katanya kepada ANTARA melalui telepon di Kupang, Senin siang.
Untuk itu, katanya, pihaknya harus menjalin kerjasama erat dengan pihak Kodim, Pemda dan Kepolisian setempat.
Pada Senin (11/2) pukul 06.00 waktu Timor Leste, Presiden Timor Leste Ramos Horta ditembak oleh sekelompok orang hingga mengalami luka tembak di bagian perut.
Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 1996 itu dikabarkan harus diterbangkan ke Rumah Sakit Militer Australia di Darwin.
Terkait dengan peristiwa penembakan terhadap Presiden Timor Leste itu, kondisi keamanan di negara baru itu sempat mengalami sedikit guncangan, namun perlahan kondisi keamanan sudah mulai kembali membaik.
"Kami mendapat kabar dari Timor Leste bahwa kondisi di sana sudah kondusif. Saya berada di Kupang terkait rencana kunjungan kerja Pangdam IX/Udayana ke wilayah Korem 161/WS ke NTT dalam beberapa hari ini," katanya.
Pihaknya belum menerima perintah untuk meningkatkan kondisi pengamanan hingga level siaga I, imbuhnya.
"Yang sudah saya lakukan adalah perintah kepada jajaran untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan semaksimal mungkin," katanya.
Salah satu langkah pengamanan itu, katanya, adalah mempercepat pemeriksaan barang di Pos Lintas Batas agar jangan sampai terdapat warga negara manapun yang membawa senjata api, bahan peledak atau senjata tajam.
Mengenai rencana kunjungan kerja Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI George R Situmeang ke Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Belu, serta meninjau kesiapsiagaan di garis perbatasan negara, Kusdaryono menjelaskan sejauh ini belum ada perubahan.
"Perkembangan keamanan di Timor Leste itu kan urusan dalam negeri sana, kalaupun ada perubahan mungkin faktor penyebabnya adalah cuaca yang kurang bersahabat belakangan ini, tetapi rencana kunjungan itu tetap berlangsung sesuai jadual," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008