Jakarta (ANTARA) - Sutradara dan penulis skenario "Dua Garis Biru", Gina S. Noer, menanggapi positif kecaman masyarakat terhadap film garapannya itu yang dilontarkan beberapa waktu lalu.

"Dari melihat trailer-nya yang sepenggal, mungkin ada reaksi ketakutan yang membuat adanya kontroversi tersebut," kata Gina setelah konferensi pers film "Dua Garis Biru" di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis.

Namun seiring berjalannya waktu, ia yakin masyarakat bisa memahami cerita dalam film tersebut.

Baca juga: Gina S. Noer butuh 9 tahun siapkan film "Dua Garis Biru"

"Saya berharap ketika menonton nanti, penonton bisa terhibur, bisa relate dengan karakter-karakternya, kontroversi tersebut bisa hilang," ujar Gina.

Lagipula, lanjut dia, "Dua Garis Biru" dimaksudkan sebagai wadah diskusi mengenai seks dan dampak pernikahan dini, yang dianggap tabu di Indonesia.

Selain itu, bagi Gina, film merupakan media yang bagus untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya pendidikan seks, dengan menampilkan realitas yang dikemas secara menyenangkan namun menggugah secara emosional.

Baca juga: Zara JKT48 sempat minder berakting di "Dua Garis Biru"

Baca juga: Absen 7 tahun, Lulu Tobing gugup saat kembali berakting

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019