Ngawi (ANTARA News) - Belasan rumah warga jalan Kartini kelurahan Karang Tengah, kecamatan Kota, Kabupaten Ngawi, Jatim, rusak dan satu diantaranya roboh ketika angin puting beliung melintas bersamaan hujan lebat pada Minggu malam (10/2).
Selain merusak belasan rumah warga puting beliung juga merobohkan beberapa poster dan papan reklame yang ada di sekitar jalan Kartini, Ngawi.
Salah seorang warga yang menjadi korban, Sutaman (51), ketika ditemui Senin mengatakan, angin puting beliung terjadi sejak pukul 18.00 WIB bersamaan dengan hujan lebat yang menguyur kota Ngawi sejak siang hari.
"Pada saat kejadian saya dan keluarga masih di warung untuk jualan. Setelah itu saya mendapat laporan dari warga jika rumah saya roboh terkena angin puting beliung," katanya saat dikonfirmasi.
Menurut dia, rumahnya roboh setelah sebuah pohon jati yang berada sampingnya roboh, sehingga mengakibatkan hampir semua bagian rumah yang terbuat dengan papan itu rusak berat.
Pada kejadian tersebut, seluruh anggota keluarganya yang terdiri dari empat orang semuanya selamat dari amukan angin puting beliung.
"Untung semua anggota keluarga pada saat itu tidak ada yang di dalam rumah, sehingga tidak ada yang menjadi korban," katanya saat membersihkan sisa-sisa amukan puting beliung.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Margo Mulyo kecamatan Kota Ngawi, Agus SW mengatakan, untuk menindaklanjuti korban akibat angin puting beliung saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Muspika.
"Berhubung antara pemilik pohon dan rumah berbeda maka kami akan melakukan koordinasi terlebih dahulu. Dan saat ini baru dilakukan proses pembersihan terutama pada pohon yang menimpa rumah warga," katanya saat dikonfirmasi.
Menurut dia, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu warga yang menjadi korban angin puting beliung. Sehingga bisa meringankan beban warganya yang menjadi korban.
Angin puting beliung yang terjadi, Minggu (10/2), yang menjadi korban terparah hanya satu rumah saja, sedangkan belasan rumah yang mengalami rusak ringan dan saat ini sudah diperbaiki.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008