Jakarta (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri masih melakukan konfirmasi mengenai situasi keamanan di Dili, ibukota Timor Leste, terkait penembakan Presiden Jose Ramos-Horta. "Kami masih melakukan konfirmasi mengenai situasi di sana dengan KBRI Dili," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri, Kristiarto Soeryo Legowo, ketika dihubungi ANTARA. Kantor berita Reuters memberitakan beberapa anggota gerilyawan, Senin pagi, menyerang kediaman Presiden Timor Timur Jose Ramos-Horta sehingga dia mengalami cedera di perut akibat terkena peluru. Pemimpin gerilyawan Alfredo Reinado tewas dalam serangan itu dan seorang prajurit Timor Timur juga menderita luka serius, kata jurubicara militer, Domingos da Camara. Ramos Horta dibawa ke landasan helikopter yang dioperasikan oleh militer Australia dan disebut-sebut diterbangkan ke Australia. Pertumpahan darah antar-faksi dua tahun lalu itu menewaskan 37 orang dan membuat 150.000 orang meninggalkan kediaman mereka, dan tentara asing diperlukan guna memulihkan ketenangan. Reinado telah memimpin perlawanan terhadap pemerintah dan telah dituduh melakukan pembunuhan selama kerusuhan 2006. (*)

Copyright © ANTARA 2008