Jakarta (ANTARA News) - Bank Tabungan Negara (BTN) akan menggalang dana di bursa melalui Penawaran Saham Perdana (IPO) tahun ini, untuk memperkuat struktur permodalan ditengah sengitnya persaingan perbankan nasional. "Kami siapkan tiga strategi untuk meningkatkan daya saing BTN," kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro di Jakarta, Minggu, saat ditemui usai gerak jalan santai dalam rangka HUT BTN ke-58. Iqbal membenarkan salah satu strategi yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan daya saing melalui IPO pada tahun 2008 setelah Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) disetujui. Iqbal mengatakan, langkah IPO tersebut ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kapasitas kredit baru BTN dalam rangka pelayanan kepada masyarakat yang akan membeli rumah. Selain itu dalam upaya meningkatkan daya saing, kata Iqbal, pihaknya telah menyiapkan program sekuritisasi asset serta penerbitan obligasi Rp1 triliun yang semuanya akan dijalankan tahun 2008. BTN, kata Iqbal, menargetkan untuk menyalurkan kredit baru tahun 2008 sebesar Rp10,43 triliun atau naik 26 persen dibanding tahun 2007. Sampai dengan Desember 2007 BTN telah mengucurkan kredit lebih dari Rp55 triliun dengan jumlah rumah mencapai 2,5 juta unit. Sebagian dana akan disalurkan untuk mendukung program pemerintah membangun Rumah Susun Sederhana Milik (Apartemen Murah) yang diperkirakan permohonan kredit sudah mulai diproses tahun 2008. Seperti kredit konstruksi Rusunami, menurut Iqbal, sampai saat ini terdapat 63 tower (menara) yang sedang diproses, untuk kemudian akan dilanjutkan dengan Kredit Pemilikan Rusunami. Ke depan, kata Iqbal, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pihaknya juga tengah menyiapkan strategi di bidang produk serta harga (product & pricing). Sementara Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) M Yusuf Asy`ari yang ikut dalam jalan santai tersebut sangat mengharapkan agar peran BTN dapat diperbesar dalam membiayai rumah. "Selama ini kami sangat mengharapkan BTN dapat menjadi bank yang khusus membiayai sektor perumahan. Sehingga kami mendukung upaya penguatan modal," kata Menpera. Bahkan Menpera mengatakan selama ini program pemerintah sangat terbantu dengan kehadiran BTN terbukti dalam tiga tahun terakhir BTN masih menjadi penyalur terbesar KPR bersubsidi, jelasnya. Gerak jalan santai diikuti 2.500 peserta mengambil rute dari Kantor Pusat Jalan Harmoni berputar di depan Kantor Bank Indonesia nampak hadir Menpera beserta istri beserta direksi BTN. Terlihat juga Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief serta sejumlah pengembang anggota REI dan Apersi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008