Surabaya (ANTARA News) - Anggota Dewan Penasehat (Wanhat) DPP Partai Golkar Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, meminta kader-kader Partai Golkar untuk kembali kepada rakyat. "Rakyat kita sudah tidak memiliki kepercayaan kepada pemerintah dan politisi, karena sering bohong dan tidak mensejahterakan rakyat, bahkan harga-harga naik terus," katanya di Surabaya, Minggu. Di hadapan 260 kader Golkar se-Jatim dalam orientasi dan pembekalan fungsionaris Golkar itu, mantan Danjen Kopassus itu mengemukakan, rakyat saat ini sudah menganggap politik itu kotor, akal-akalan, dan rekayasa. "Rakyat melihat pemerintah dan politisi hanya pintar berjanji, tapi janji itu pun hanya bertahan seperempat jam, meskipun pakai sumpah dengan kitab suci. Jadi, rakyat kita sudah kecewa dengan para pemimpin," katanya menegaskan. Oleh karena itu, kata mantan Pangkostrad itu, kader-kader Golkar harus kembali kepada rakyat dengan mengembalikan politik sebagai upaya agar kehidupan menjadi lebih baik (sejahtera). "Golkar harus mampu menyelamatkan pemerintahan dan dunia politik yang tidak dipercaya rakyat itu, dengan mengupayakan rakyat menjadi sejahtera," kata mantan menantu Soeharto, mantan Presiden (almarhum) itu. Dalam acara yang dibuka Sekjen DPP Partai Golkar Letjen TNI (Purn) Sumarsono itu, ia mengatakan, Golkar harus tampil, karena bila semuanya diam, maka negara akan dipimpin orang-orang yang tak mensejahterakan rakyat. "Kader-kader Golkar harus mampu bertindak cepat untuk rakyat. Jangan sampai rakyat Kaltim yang kaya minyak dan gas justru tak menikmati listrik, atau jangan sampai provinsi yang kaya sawit justru mengalami kelangkaan minyak goreng. Indonesia kok seperti republik mimpi," katanya. Purnawirawan jenderal bintang tiga yang kini menjadi Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) itu menyatakan, pemerintah dan politisi harus membuktikan bahwa demokrasi itu tidak salah dan rakyat juga dapat sejahtera. "Sekarang, demokrasi sudah berkembang sangat demokratis, parpol ada ratusan, media massa juga ada ratusan, daerah otonom juga cukup banyak, tapi rakyat justru tidak sejahtera, karena mereka tak dapat menikmati kekayaan alam yang dimilikinya sendiri," katanya menegaskan. Sementara itu, Sekjen DPP Partai Golkar Letjen TNI (Purn) Sumarsono saat membuka orientasi itu mengingatkan kader Partai Golkar untuk bekerja keras untuk rakyat, karena kader yang tak berbuat untuk rakyat akan ditinggal. "Yang disebut fungsionaris itu kader yang berbuat sesuai dengan potensi yang dimiliki dan diberikan kepada rakyat, kemudian disiplin dengan aturan organisasi. Kalau tidak begitu, maka pengurus tidak akan memakainya," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008