Charsadda, Pakistan (ANTARA News) - Sebuah ledakan bom bunuh diri menewaskan 20 orang yang menghadiri kampanye politik oposisi di Pakistan, Sabtu. Bom tersebut meledak saat ratusan orang menghadiri kampanye Awami National Party (ANP), suatu partai kecil nasionalis etnik Pashtun, di kota Charsadda. Menteri dalam negeri, Hamid Nawaz, mengaitkan serangan itu dengan gelombang pemboman yang diduga dilakukan Al-Qaeda dan garis keras Taliban. Serangan-serangan tersebut pada tahun ini telah menewaskan 70 orang. "Ini sangat berarti sebab kampanye ANP telah diserang...kelompok ini berusaha menghantam semua pihak, ancaman yang mereka lakukan menantang setiap orang di Pakistan," kata Hamid Nawaz kepada AFP. "Kami memperkuat pengamanan karena Pemilu tinggal hampir sepekan lagi," katanya. Tahun lalu mantan menteri dalam negeri, Aftab Sherpao, selamat dari bom bunuh diri di Charsadda namun beberapa puluh orang tewas. Di lain pihak, juru bicara ANP yakin badan-badan intelijen pemerintah berada di belakang pemboman tersebut. "Kami menuding badan-badan keamanan atas serangan itu. Mereka ingin menciptakan perang saudara dan mereka ingin mendukung kediktatoran," kata juru bicara tersebut, Zahid Khan, kepada AFP. ?Bom bunuh diri meledak sangat dekat dengan panggung, calon dari partai kami untuk tingkat provinsi terluka ringan. Kampanye tidak dilakukan di tempat terbuka tapi di ruang tertutup, bagaimana pelaku bisa masuk?" Menteri kesehatan tingkat provinsi, Syed Kamal Shah, mengatakan kepada AFP bahwa 20 orang tewas dan 25 lainnya terluka. Serangan itu terjadi tiga hari setelah orang bersenjata yang menggunakan sepedamotor menembak mati wakil ketua ANP, Fazalur Rehman Atakhel, di kota Karachi. Asif Ali Zardari, mantan suami Benazir Bhutto, dalam kampanye akbar di kota Thatta, provinsi Sindh, Sabtu, mengatakan "sistem telah membunuh dia (Benazir). Dia ingin mengubah sistem, itulah mengapa mereka memusuhi kita. " "Jika mereka berusaha mengintimidasi saya dan mencurangi Pemilu, saya akan menghancurkan mereka dan saya berharap anda semua akan mendukung saya sepenuhnya," kata Zardari yang kini memimpin partai Pakistan People`s Party (PPP) setelah ditinggal Benazir. Lebih dari 100 ribu orang menghadiri kampanye tersebut meski pihak keamanan memperingatkan tentang kemungkinan serangan, kata seorang pejabat kepolisian, Shabir Chandio. Sekitar dua ribu polisi diterjunkan di sekeliling tempat kegiatan tersebut. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008