"Target tahun ini ada penambahan sekitar 2.100 investor baru, sampai sekarang sudah hampir separuhnya. Mudah-mudahan dan kami optimistis target akan tercapai sampai akhir tahun," kata Kepala BEI Kantor Perwakilan Kalimantan Tengah Stephanus Cahyanto di Palangka Raya, Kamis.
Dia menambahkan, dari data yang ada minat masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia terus meningkat. Hal itu salah satunya dipengaruhi dengan era keterbukaan informasi dan perkembangan media sosial.
Berdasar data BEI Kantor Cabang Kalimantan Tengah, hingga 31 Mei 2019 tercatat investor yang yang memiliki "single Investor Identification" (SID) aktif 5.055 investor. Kota Palangka Raya sendiri menjadi memiliki jumlah investor terbanyak di Kalteng dengan total 2.568 investor.
Namun untuk nilai dan jumlah transaksi terbanyak, tertinggi masih dilakukan oleh investor di Kabupaten Kotawaringin Barat dengan "value" mencapai 75 persen dari total transaksi di Kalteng.
"Dengan potensi jumlah investor tersebut memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan literasi dan inklusi pasar modal di Provinsi Kalimantan Tengah khususnya di Kota Palangka Raya," kata Cahyanto.
Sementara itu, sampai saat ini BEI Kalteng juga telah membuka galeri investasi di lima perguruan tinggi di Kalteng.
Kelima galeri investasi itu berada di Universitas Negeri Palangka Raya (UPR), Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Universitas Darwan Ali (UNDA), dan Universitas Antakusuma.
Pernyataan itu diungkapkan dia usai acara sosialisasi Reksa Dana dan Obligasi "Workshop" Wartawan Daerah di Kalimantan Tengah yang dilaksanakan di ruang pertemuan di kantor BEI setempat.
"Melalui acara ini diharapkan dapat memperkenalkan sekaligus memberikan pemahaman terkait mekanisme berinvestasi melalui instrumen reksa dana dan obligasi sebagai alternatif investasi di pasar modal.
BEI selaku regulator pasar modal di Indonesia terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal salah satunya dengan berbagai pembaharuan terkait instrumen pasar modal.
Baca juga: Waspadai tujuh investasi "bodong" di Kalteng
Baca juga: Perusahaan Brunei siapkan dana investasi 10 miliar dolar AS di Kalteng
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019