Sumenep, Madura (ANTARA News) - Sedikitnya 200 orang di Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan Kepulauan Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dinyatakan positif terserang wabah malaria setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melakukan tes sampel darah terhadap 1.000 orang yang selama ini mengalami keluhan menggigil kedinginan. Kasi Pemberantasan Penyakit Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr Syamsu Hadi Widjoyo, yang sudah selama sepekan berada di Desa Pagerungan Kecil, Sabtu menyebutkan warga saat ini sangat dicemaskan dengan wabah malaria yang menyerang sejak bulan Januari 2008. "Wabah malaria benar-benar mencemaskan warga," kata Syamsu yang mengaku dalam perjalanan menuju daratan saat dihubungi ANTARA News. Petugas kesehatan setempat, kata dia, kini disiagakan selama 24 jam guna memberi pertolongan kepada ratusan penderita malaria agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Lebih rinci penyebab wabah malaria itu saya akan jelaskan setelah sampai di darat," katanya berjanji. Sementara itu, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Badrul Aini asal kepulauan Kaengan, mengatakan penyebab mewabahnya malaria di Desa Pegerungan Kecil tersebut karena ada kubangan bekas galian pipa yang ada di perusahaan Kangean Energi Indonesia (KEI) pengganti EMP Kangean Ltd yang melakukan pengeboran minyak dan gas bumi (Migas). Menurut dia, saat ini pihak perusahaan sepertinya menutup-nutupi kasus mewabahnya malaria tersebut, sehingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep harus tegas memberikan penjelasan kepada warga jika penyababnya dari bekas kubangan yang dilakukan perusahaan migas tersebut. "Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban dengan adanya aktivitas pengeboran migas itu," katanya. Seharusnya, sambungnya, perusahaan bertanggungjawab dengan kasus malaria dan masyarakat jangan sampai dirugikan dengan pembiayaan kesehatan dan berusaha secepat mungkin melakukan penutupan terhadap bekas kubangan pipa yang menjadi sarang nyamuk. Ia berjanji akan mengawal kasus mewabahnya malaria tersebut, sebab, Desa Pegerungan Kecil yang mempunyai penduduk sekitar 4.000-an jiwa itu jangan sampai menjadi korban.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008