Yogyakarta (ANTARA News) - Kirab Budaya Tionghoa dalam rangkaian memeriahkan `Pekan Budaya Tionghoa` yang digelar mulai dari Jalan Malioboro hingga kampung pecinan Ketandan, Danurejan Yogyakarta, berlangsung meriah mampu menyedot ribuan masyarakat yang memadati sepanjang rute dilalui kirab itu, Sabtu petang. Berbagai atraksi kesenian Tionghoa seperti Barongsai, Liong Samsi maupun tarian dan pakaian adat negeri tirai bambu tersebut, berbaur indah dengan berbagai kesenian tradisional Yogyakarta yang turut memeriahkan kegiatan tersebut seperti tarian `rawe-rawe`, Reog maupun tari kreasi dari Pedepokan Tari Didik Nini Towok. Dalam kirab tersebut juga dimeriahkan oleh Ikatan Motor Besar Yogyakarta (IMBY), klub sepatu roda dan berbagai kelompok kegiatan masyarakat baik dari etnis Tionghoa maupun asli Kota Yogyakarta. "Tema dari pekan budaya ini adalah `Budaya Rakyat` sehingga kami inginkan akulturasi budaya dari berbagai etnis, seperti kesenian Tionghoa dan kesenian tradisional masyarakat Yogyakarta," kata Seksi Acara Pekan Budaya Tionghoa, Fantoni. Hampir semua kelompok pendukung kirab diberikan kesempatan untuk memamerkan kebolehan mereka di panggung kesenian yang dipusatkan di Kampung Pecinan Ketandan Yogyakarta. Beberapa kelompok Barongsai dan Liong Samsi saling menunjukkan kemampuan mereka termasuk dari Yon Armed 11 Magelang, Jawa Tengah yang menampilkan atraksi yang indah dengan iringan tabuhan yang menghentak. Kesenian tradisional juga tidak ketinggalan, mereka juga menunjukkan kemampuan berbagai olah seni tari seperti Reog Ponorogo Suryo Menggolo dari Kecamatan, Danurejan, Kota Yogyakarta. Bahkan Wakil walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berkesempatan naik di atas Kepala Reog yang sedang menari dan ikut menari bersama. Sementara itu di sekitar kampung Ketandan yang menjadi pusat kegiatan Pekan Budaya Tionghoa juga diadakan basar berbagai produk Tionghoa mulai dari makanan, pakaian hingga asesoris dan berbagai permainan serta ahli ramal.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008