Samarinda (ANTARA News) - Ketua DPP PKB Muamir Muin Syam menegaskan bahwa PKB sudah siap apabila sewaktu-waktu ditinggalkan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tokoh yang dikenal berperan dan berpengaruh sangat kuat di partai yang berbasis Islam itu.Ditemui di Samarinda, Sabtu, Muamir juga membatah anggapan yang menyatakan bahwa kuatnya pengaruh Gus Dur dalam partai merupakan bukti lemahnya kepemimpinan internal PKB.Muamir Muin Syam yang juga koordinator PKB wilayah Kalimantan itu menyatakan bahwa PKB bukanlah partai yang "Gus Dur sentris" dan ia optimistis partai tersebut bisa tetap besar meskipun ditinggal oleh Gus Dur. "PKB sudah siap bila ditinggalkan Gus Dur," katanya disela Musyawarah Kebangkitan PKB Kaltim. Muamir menegaskan hal itu menanggapi pernyataan peneliti kajian Asia-Pasifik dari "The Australian National University" Greg Fealy yang mengatakan partai berbasis Islam seperti PKB diprediksi akan kalah dalam Pilpres 2009 karena lemahnya kemimpinan di internal partai. PKB dengan patron Gus Dur dinilai terlalu berperan dominan dalam proses pengambilan keputusan PKB. Kondisi itu dinilai tidak bakal mampu menjaring suara dalam Pilpres karena pengaruh Gus Dur telah merusak demokrasi dan kaderisasi di dalam partai itu sendiri. Analisa itu juga diperkuat dengan perginya sejumlah kader PKB seperti aktivis politik Rieke Dyah Pitaloka (Oneng) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Oneng belum lama ini memutuskan hengkang dari PKB, partai yang digelutinya sejak 1998, dan memilih bergabung dengan PDI-P. Sedangkan Gus Ipul, yang merupakan bekas Sekjen PKB, sudah pergi lebih dulu sejak tahun 2006. Menanggapi hal itu, Muamir mengatakan proses kaderisasi internal PKB sudah berjalan dengan baik hingga ke tingkat daerah. Gus Dur memang memegang peranan penting karena dilihat dari pengalaman politik dan pengetahuannya. Namun, ia mengatakan proses demokrasi di partai tetap berjalan sesuai dengan koridornya. "Gus Dur sebenarnya demokratis karena usulan-usulannya tetap ditentukan melalui mekanisme musyarawarah partai. Bila ada debat dan berujung voting, ia tetap menerima bila akhirnya kalah," katanya. Karena itu, Muamir berkeyakinan PKB dapat mendulang suara lebih banyak ketimbang Pilpres 2004. Menurut dia, parameternya bisa dilihat dari kemenangan lima bupati yang didukung PKB di Nusa Tenggara Timur dan juga kemenangan di Sumatra Utara, yang keduanya bukan daerah basis Islam ataupun Nahdatul Ulama (NU). "Artinya PKB sudah diterima sebagai partai nasional, bukan partainya Gus Dur," ujarnya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008