Tidak berdampak sih menurut saya. Bukan major issue di pasar saat ini

Jakarta (ANTARA) - Mahkamah Konstitusi, hari ini Kamis (27/6) sekitar pukul 12.30 WIB dijadwalkan menggelar sidang yang mengumumkan hasil keputusan sengketa Pemilu 2019.

Putusan perkara sengketa hasil Pilpres 2019 ini menjadi sorotan semua kalangan, karena akan menjadi penentu roda pemerintahan ke depan.

Setelah melewati rangkaian persidangan pada pekan-pekan sebelumnya, yang dibumbui dengan debat dengan kehadiran saksi, maupun ketokan palu dari para hakim, sidang hari ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Tanah Air.

Namun dari aspek ekonomi, sidang Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut ternyata tidak terlalu terpengaruh terhadap pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka menguat 14,2 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.324,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,37 poin atau 0,34 persen menjadi 1.004,51.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, salah satu sentimen eksternal yaitu ketidakpastian global terutama perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang berdampak bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan bisa di bawah target.

"Belum lagi ketidakpastian menanti hasil keputusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa pilpres yang diputuskan dalam pekan ini," ujar Alfiansyah.

Demikian juga di pasar uang. Respon pasar valuta asing terlihat datar menjelang sidang MK.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (27/6) pagi bergerak menguat jelang pengumuman hasil sidang Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres 2009.

Setelah sempat dibuka melemah, namun pada pukul 10.27 WIB rupiah menguat 14 poin atau 0,1 persen menjadi Rp14.164 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.178 per dolar AS.

Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan putusan MK hari ini tidak akan banyak berpengaruh terhadap rupiah.

"Tidak berdampak sih menurut saya. Bukan major issue di pasar saat ini," ujar Rully.

Pasar masih menunggu pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka.

Sementara itu, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menyebutkan bahwa pergerakan rupiah juga seiring data ekonomi AS yang kembali melambat.

"Data-data ini menambah kekhawatiran ekonomi AS yang melambat," ujar Lana.

Kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.180 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.174 per dolar AS.

Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menilai pengaruh putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pemilu Presiden 2019, kemungkinan terbatas terhadap perekonomian dibandingkan rencana pertemuan AS-China di Osaka, Jepang.

"Walaupun ada pengaruhnya terhadap rupiah dan bursa, namun dugaan saya tidak begitu besar karena pada saat yang sama IHSG dan nilai tukar rupiah juga ada interelasinya dengan dinamika situasi global," ujar Eko.

Untuk situasi seperti ini memang biasanya aspek ekonominya terjadi dinamika, terutama jangka pendek karena ada aspek spekulatif, namun isu tersebut di masyarakat sendiri sudah mereda.

Kebetulan dalam situasi global akan ada pertemuan di Osaka, Jepang, antara Presiden China Xi Jinping dengan Presiden AS Donald Trump. Justru pertemuan ini lebih tinggi pengaruhnya, mengingat seluruh dunia menanti hasil pertemuan tersebut apakah akan ada kesepakatan baru terkait perang dagang dan mudah-mudahan hasilnya positif.

Kendati waktu kedua peristiwa ini berdekatan, dengan putusan Mahkamah Konstitusi akan lebih dahulu muncul, namun secara keseluruhan diyakini akan aman termasuk di sektor keuangan, karena pengaruh gejolak dari putusan MK akan terbatas.

Pelaku pasar modal dan pasar di Indonesia lebih melihat aspek globalnya, sedangkan dari sisi aspek domestik, isunya sudah selesai karena akhir-akhir ini dalam ekonomi itu bukan berkaitan dengan aspek politik Indonesia.

Untuk itu, hakim-hakim Mahkamah Konsitusi diharapkan bisa melahirkan keputusan yang tegas dan tidak menimbulkan gejolak dalam stabilitas perekonomian.

Aktivitas normal

Meskipun terjadi penutupan sejumlah ruas jalan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi, di Jalan Medan Merdeka Barat, namun aktivitas masyarakat tidak terlalu terganggu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap melakukan aktivitas kenegaraan di Istana Kepresidenan Jakarta.

"Presiden tetap beraktivitas di Istana Jakarta seperti hari-hari biasa, pagi-pagi sudah tiba di istana," kata Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Beberapa ruas jalan di sekitar kawasan Monas menuju Istana Kepresidenan Jakarta dan gedung Mahkamah Konstitusi ditutup oleh aparat keamanan.

Sejumlah Polisi bersama anggota TNI menjaga keamanan di jalan dengan barikade penghalang berwarna jingga.

Sementara itu, jalan Medan Merdeka Timur di seberang Gedung Kementerian Dalam Negeri juga ditutup menggunakan kawat berduri.

Jalan Veteran juga ditutup menggunakan barikade jalan berwarna jingga mulai dari bawah jalan layang kereta api dekat Masjid Istiqlal, Jakarta. Sementara itu, Jalan Juanda menuju Pasar Baru tetap dibuka untuk lalu lintas kendaraan.

Aktivitas warga dalam kondisi normal juga terlihat di sejumlah lokasi, seperti di Stasiun KRL Commuterline Gondangdia, Jakarta Pusat.

“Situasinya seperti hari biasanya. Jumlah penumpang masih normal, penumpang yang turun kebanyakan karyawan di sekitar Gondang Dia ini," ujar Wakil Kepala Stasiun Gondangdia, Aryadi.

Ia pun menyebutkan, bahwa pagi ini tidak ada pergerakan massa yang bergerombol dengan menggunakan atribut tertentu yang turun di stasiun.

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau para calon penumpang untuk mengatur waktu menuju Stasiun Gambir karena adanya pengalihan lalu lintas di Kawasan Monas menyusul pengumuman hasil sidang sengketa Pemilu 2019.

“Guna mengantisipasi resiko serta meminimalisir keterlambatan para calon penumpang kereta api (KA) jika terjebak macet akibat penumpukan kendaraan dan kesulitan menuju Stasiun Gambir, PT KAI Daop 1 Jakarta mengimbau para calon penumpang untuk mengatur waktu keberangkatan,” kata Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menerapkan penutupan beberapa ruas jalan di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat mulai Rabu (26/6).

Penutupan jalan ini tentunya berdampak adanya pengalihan arus lalu lintas ke ruas jalan sekitarnya khususnya di area Stasiun Gambir dan berpotensi pada kemacetan lalu lintas kendaraan di sekitar stasiun.

“Meski berpotensi terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan sekitar Stasiun Gambir, namun operasional kereta api tetap berjalan normal sesuai Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka), termasuk keberangkatan kereta api dari Stasiun Gambir,” ujarnya.

KAI tidak memberlakukan rekayasa pola berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara seperti pada umumnya ketika terjadi aksi massa.

KAI mengimbau kepada seluruh calon penumpang KA agar mengatur waktu perjalanannya menuju stasiun, secara khusus penumpang yang keberangkatannya dari Stasiun Gambir untuk menghindari calon penumpang ketinggalan kereta.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019