Yogyakarta (ANTARA News) - Saksi ahli kasus pencurian Arca koleksi Museum Radya Pustaka, Surakarta, Jawa Tengah, Drs.Lambang Babar Purnomo (57), ditemukan tewas di jalan lingkar utara gang Pandega Satya, Depok, Kabupten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu pukul 04.30 WIB. Menurut Kepala Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Provinsi Jawa Tengah, Drs.Tri Atmaji yang ditemui di RS.dr.Sardjito, Yogyakarta, Sabtu siang, korban yang merupakan saksi ahli kasus pencurian arca tersebut adalah karyawan BP3 Jateng yang dipimpinnya. Ia mengatakan korban yang tewas dengan kondisi luka-luka itu kemudian oleh polisi dibawa ke Rumah Sakit (RS) dr.Sardjito, Yogyakarta, untuk diotopsi. Sebelum ditemukan tewas, sekitar jam 22.00 WIB korban pulang dari kantor BP3 Jateng di Jalang Cangkringan Prambanan, setelah menjadi ketua rombongan studi banding BP3 di Jawa Timur. Sekitar pukul 23.00 WIB korban sampai di rumahnya di Lempongsari Kentungan, Sleman. Namun kemudian dia keluar rumah untuk menghadiri undangan perpisahan di rumah Kepala Museum Beteng Vredeburg, Yogyakarta, hingga pagi hari. "Kemudian pada pukul 04.30 WIB, korban dikabarkan ditemukan dalam keadaan tewas di dekat sepeda motornya. Dompet berisi uang maupun telpon genggamnya masih utuh," katanya. Ia mengatakan sebelum tewas, korban pernah menceritakan tentang tekanan yang dialaminya saat menjadi saksi ahli dalam kasus pencurian arca koleksi museum Radya Pustaka Surakarta. "Saya pernah menyarankan agar ia selalu berhati-hati di mana saja," kata Tri Atmaji. Sementara itu, di tempat yang sama, Kasatlantas Polres Sleman, AKP Sulistyo, mengatakan Lambang Babar Purnomo diduga menjadi korban kecelakaan lalulintas. Saat ditemukan korban sudah tewas dengan kondisi luka-luka di sebuah parit. Di dekat tubuh korban ditemukan sepedamotor Honda Astrea 800 AB-3902-WE. Menurut dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah dalam kasus tersebut ada unsur kesengajaan atau murni akibat kecelakaan. "Kami sudah melakukan olah TKP dan ada beberapa petunjuk yang ditemukan. Kami akan melakukan cek silang dengan hasil otopsi di bagian forensik RS Sardjito," katanya. Ia mengatakan ada perbedaan antara kendaraan yang jatuh akibat kecelakaan dengan kendaraan yang jatuh akibat dipukul atau ditabrak. "Ini yang kami selidiki dan kami dalami. Jika nanti diduga ada kesengajaan dipukul atau ditabrak, kami akan bekerjasama dengan satreskrim untuk mengungkap kasus ini," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008