Situbondo (ANTARA News) - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, meyebabkan lima korban jiwa meninggal dunia dan ratusan rumah 17 desa di enam kecamatan terdampak banjir, kata Kepala Kantor Kesbang dan Linmas Situbondo, Wiyono, kepada ANTARA News, Sabtu.
Lima korban jiwa tersebut berasal dari Kecamatan Pauwan (dua orang), Kecamatan Campoan (1), Kecamatan Sumberkolak (1) dan Kolakan (1), kata Wiyono yang belum bisa menyebutkan identitas masing-masing korban.
Menurut Wiyono, enam kecamatan yang terdampak banjir tersebut meliputi, empat kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Panarukan, Panji dan Kampongan yang diterjang banjir akibat luapan Sungai Sampeyan, sedang dua kecamatan lain yang dilanda banjir akibat luapan Sungai Pelelangan, yakni Kecamatan Melandingan dan dan Kecamatan Bungatan.
Saat ini air jalur lalu lintas Panarukan- Kota Situbondo sudah mulai surut, namun di beberapa tempat masih terjadi genangan lumpur yang belum dibersihkan, sehingga terjadi antrean kendaraan yang cukup banyak. Sementara jalan yang sudah kering, menimbulkan debu yang berterbangan, sehingga suasana kota menjadi gelap.
Banjir bandang yang terjadi pada Rabu (8/2) itu sempat menenggelamkan beberapa kantor-kantor pemerintahan, swasta maupun gereja di Jl. A Yani dan Jl. Panglima Sudirman hingga ketinggian dua meter.
Bahkan, menurut salah seorang saksi mata, RS Elizabeth yang terletak di Jl. A Yani, yang juga terendam air, kehilangan beberapa pasiennya, yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada Posko bantuan dari pemerintah setempat yang disediakan untuk korban banjir. Pada umumnya para pengungsi pergi ke tempat-tempat saudara dan kerabatnya yang tidak tergenang banjir.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008