"Sebagai tokoh muda di Port Numbay, saya ajak agar warga di Kota Jayapura dan sekitarnya bahkan di seluruh nusantara untuk tidak terpengaruh dengan ajakan yang negatif, mari kita sikapi dengan bijak hasil keputusan MK," kata David Merauje ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Kamis.
Pemilu, kata dia, merupakan ajang pesta demokrasi rakyat yang biasanya dilakukan untuk memilih wakil rakyat atau presiden dalam kurun waktu tertentu.
Sehingga, lanjut David yang merupakan mantan Ketua GAMKI Cabang Jayapura menilai bahwa pemilu sudah selayaknya disambut dengan cara-cara yang elegan, bukan dengan cara yang sebaliknya membuat kegaduhan yang bisa mengganggu stabilitas keamanan negara dan mempengaruhi aktivitas lainnya.
Baca juga: Ansor minta semua pihak patuhi putusan MK
"Pemilu juga merupakan salah satu dinamika politik yang sebenarnya natural karena tiap lima tahun dilaksanakan diseluruh tanah air. Jadi, apa yang terjadi dalam pemilu sebenarnya adalah pilihan dari tiap warga negara dalam menyalurkan hak pilihnya," kata alumni S1 Universitas Cenderawasih itu.
Ia berharap agar hasil sidang sengketa pemilu 2019 yang akan diumumkan oleh MK dalam waktu dekat ini tidak dijadikan sebagai pemicu persoalan, tetapi dijadikan sebagai catatan penting bahwa ada perselisihan yang diselesaikan secara baik meski hasilnya tidak menguntungkan pihak lain.
"MK merupakan lembaga tertinggi dalam memutuskan hasil sengketa pemilu. Saya kira apapun hasilnya, marilah kita menerima dengan tenang, bersyukurlah bahwa kita bisa melaksanakan pemilu dengan damai jika dibandingkan dengan negara lain," katanya.
Alumnus S2 Administrasi di Universitas Gajah Mada itu juga berpesan kepada aparat keamanan agar dalam menyikapi aksi massa terkait hasil pemilu 2019, bisa melaksanakan tugas dengan baik terutama mengedepankan sisi humanis.
"Yah, saya juga berharap agar aparat keamanan bisa bertindak tepat dan terukur, humanis sehingga jauh dari kata kekerasan," harapnya.
Baca juga: Jelang putusan MK, Presiden tetap beraktivitas di Istana Jakarta
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019