Karawang (ANTARA News) - Sejumlah warga Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang yang merupakan korban banjir mengeluhkan tingginya harga sembako dan harga kebutuhan rumah tangga lainnya. Berdasarkan keterangan yang dihimpun ANTARA, Jumat, masyarakat setempat harus membeli beras miskin (raskin) dengan harga Rp2.000 per liter. Selain itu, minyak tanah yang dijual diwarung juga harganya mencapai Rp4.000 per liter. Sementara minyak goreng dijual dengan harga Rp 12.000 per kilogram. "Jujur, kami bingung harus bagaimana lagi. Harga-harga sembako bukannya murah, malah tambah mahal. Seharusnya, ada kebijakan pemerintah yang lebih memperhatikan rakyat seperti kami ini," kata Nining, salah seorang warga Kampung Neglasari RT 01/04, Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Dikatakannya, raskin yang dijual dengan harga Rp2.000 per liter cukup membebani. Selain harganya mahal, masyarakat juga hanya mendapatkan jatah per kepala keluarga, yakni dua liter. Padahal, kebutuhan masyarakat terhadap raskin itu sangat tinggi. Hal tersebut, karena harga beras yang dijual petani semakin mahal, yakni mencapai Rp4.800 per liter. Menurut dia, sudah dua bulan terakhir ini, hampir seluruh penduduk Desa Sedari sangat kesulitan memperoleh minyak tanah. Hanya untuk mendapatkan minyak tanah, katanya, warga setempat harus mencarinya ke Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, yang jaraknya sekira tujuh kilometer dari kampungnya. Usaha tersebut, tambahnya, terkadang tidak membuahkan hasil. Karena minyak tanah yang dicarinya itu selalu habis. "Karena minyak tanah langka, kami tidak menggunakan minyak tanah. Tapi menggunakan kayu bakar, sisa dari kayu-kayu rumah yang sudah tidak terpakai lagi," katanya.(*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008