Jakarta (ANTARA News) - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Adang Firman, menyarankan agar pelaksanan babak final Liga Indonesia (Ligina) antara kesebelasan PSMS dan Sriwijaya FC tidak digelar di Jakarta sebab rawan tawuran antar-suporter yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Menurut Adang Firman di Jakarta, Jumat, kondisi psikologis massa pendukung Persija Jakarta saat ini masih labil akibat kekalahan di babak semifinal. Sebelumnya, Persija dikalahkan oleh Sriwijaya FC 1-0 dalam babak semifinal Liga Indonesia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (6/2). Kekalahan itu menyebabkan massa suporter Persija mengamuk hingga terjadilah kerusuhan yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Suporter Persija, M. Faihul, warga Jl Pasir, Ciganjur, Jakarta Selatan tewas. Saat melakukan razia, polisi menyita 414 senjata tajam, potongan kayu, sabuk gir, minuman keras dan ganja. Sebanyak 154 kendaraan juga ditilang. Kapolda Metro Jaya mengatakan, atas evaluasi partai semi final itu maka Polda Metro Jaya mengambil langkah preventif untuk menghindari kerusuhan, yakni agar partai final tidak digelar di Jakarta. "Masyarakat masih emosional. Apa lagi psikologi massa Jakmania (julukan suporter Persija) sedang tidak bagus karena kalah," katanya. Ia menyatakan, keamanan ibukota menjadi pertimbangan utama yang harus diamankan polisi dari kerusuhan, apalagi di Jakarta banyak gedung penting dan kendaraan yang lalu lalang. "Ditundanya atau dilarangnya pelaksanaan babak final ini bukan permasalahan tidak siapnya pengamanan, tapi banyak suporter yang tidak disiplin. Itu yang tidak bagus," kata Kapolda. Selain itu, panitia penyelenggara juga tidak mematuhi kesepakatan dengan aparat keamanan. "Misalnya, ada kesepakatan agar tidak ada yang menjual minuman di dalam stadion. Namun tetap saja banyak yang berjualan," katanya menegaskan. Mengenai izin pertandingan, Kapolda mengatakan karena Ligina adalah acara nasional, maka izinnya yang mengeluarkan adalah Mabes Polri. "Kami hanya memberikan rekomendasi. Makanya untuk laga final, kami rekomendasikan untuk tidak digelar di Jakarta," ujarnya. Kapolda juga mengungkapkan, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap bentrokan suporter yang mengakibatkan seorang Jakmania tewas.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008