Jakarta (ANTARA News) - DPP Pemuda Demokrat Indonesia mengingatkan para pemimpin bangsa untuk tidak saling ejek karena rakyat telah muak dengan pertunjukkan murahan semacam itu. "Rakyat sudah jenuh dengan para pemimpin yang saling mengejek. Rakyat butuh pangan dan kehidupan yang lebih baik," kata Haryanto Taslam, Ketua Umum DPP Pemuda Demokrat Indonesia saat membuka Mukernas II ormas tersebut di Jakarta, Jumat malam. Peringatan itu dikemukakan Haryanto menanggapi saling sindir antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan pemerintahan Yudhoyono-Kalla. Dalam satu kesempatan, Megawati menyindir pemerintahan Yudhoyono-Kalla seolah menari "poco-poco" dalam menjalankan roda pemerintahannya. Sementara Wapres Jusuf Kalla membalas sindiran itu dengan mengatakan bahwa "poco-poco" masih lebih baik daripada "dansa-dansi"-nya Megawati. Menurut Hayanto, para pemimpin nasional itu seharusnya memberikan teladan dan perhatian kepada rakyatnya dan bukan sebaliknya mempertontonkan hal-hal yang tidak produktif. "Mereka itu jangan memancing rakyat yang akhirnya bisa saja pendukung kedua pihak saling berhadap-hadapan," ujarnya. Lebih lanjut Haryanto Taslam menyatakan bahwa kritik dan mengkritik itu baik. Tapi tentunya hal itu harus dilakukan dalam kerangka membangun dan bukan saling menjatuhkan. Pada bagian lain, mantan anggota DPR dari FPDIP itu mengatakan bahwa organisasinya siap memberikan dukungan kepada kekuatan politik manapun yang memberikan perhatian besar pada aspirasi kaum muda. "Pemuda Demokrat akan mendukung siapapun yang mampu mengapresiasi suara kaum muda," ujarnya seraya mengingatkan bahwa jumlah suara para pemuda sangat signifikan untuk memenangkan Pemilu 2009. Dia juga mengatakan bahwa berbagai aturan yang ada seharusnya tidak membelenggu tampilnya perwakilan kaum muda di pentas kepemimpinan nasional.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008