Moskow (ANTARA) - Senat Rusia pada Rabu mengesahkan rancang undang-undang, yang mengizinkan Rusia untuk tidak lagi patuh pada aturan Traktat Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF).
Ketua Senat Valentina Matviyenko menegaskan bahwa Rusia harus segera menangguhkan kepatuhannya pada perjanjian tersebut sebagai tanggapan atas langkah serupa yang diambil Amerika Serikat.
RUU itu sekarang akan diserahkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk ditandatangani agar menjadi hukum yang berlaku.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergy Ryabkov mengatakan kepada para wartawan, Rabu, Rusia siap menghadapi langkah apa pun yang mungkin diambil persekutuan Pakta Pertahan Atlantik Utara (NATO) menyangkut penangguhan kepatuhan Rusia itu pada INF.
Rusia, kata Ryabkov memperingatkan, akan bertindak dengan mengerahkan militer jika keamanannya dalam bahaya. Namun, Rusia akan menerapkan langkah selektif untuk berdialog dengan persekutuan tersebut.
"Kita akan mempelajari keputusan yang dirumuskan negara-negara anggota NATO dalam bulan-bulan mendatang. Kita siap menghadapi keputusan apa pun. Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di NATO tentunya adalah pihak-pihak yang harus disalahkan atas kemungkinan permasalahan situasi militer dan politik di kawasan Atlantik Eropa, karena mereka telah meneruskan kebijakan untuk menghancurkan INF", kata Ryabkov kepada para wartawan.
Wakil menteri luar negeri Rusia itu menegaskan bahwa negaranya akan mengendalikan agresi NATO.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, Selasa (25/6), persekutuan tersebut akan menyiapkan langkah bersama jika Rusia tidak kembali mematuhi perjanjian nuklir itu dalam waktu lima minggu. Langkah itu kemungkinan berupa penghancuran rudal-rudal Rusia yang diduga melanggar perjanjian negara itu dengan Amerika Serikat.
AS secara resmi telah menangguhkan kewajiban Traktat INF pada 2 Februari, atas dugaan pelanggaran oleh Rusia, dan mencetuskan proses penarikan diri dari perjanjian itu selama enam bulan.
Rusia membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa justru Amerika Serikat lah yang melanggar kesepakatan itu.
Presiden Putin pada 4 Maret menandatangani keputusan untuk menangguhkan partisipasi Rusia pada Traktat INF.
Sumber: Sputnik
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019