Jakarta (ANTARA News) - Sampai saat ini belum ada satu pun nama yang benar-benar telah resmi menjadi calon presiden atau calon wakil presiden dari Partai Golkar untuk Pemilu 2009 mendatang. "Partai Golkar (PG) baru akan menetapkan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) pada Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimsus), bulan April 2009," tegas Ketua DPP Partai Golkar, Theo L Sambuaga kepada ANTARA News, di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan itu, merespons pernyataan salah satu rekannya di DPP Partai Golkar, Muladi, yang menyatakan, partainya masih mencalonkan duet Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla (SBY-JK) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 mendatang. "Keputusan Rapimnas bulan November 2007 yang lalu belum berubah. Bahwa penetapan Capres dan Cawapres Partai Golkar sesudah Pemilihan Umum (Pemilu) DPR RI dan DPRD," tandas Theo Sambuaga. Sekarang ini, kata politisi Partai Golkar yang sehari-harinya menjabat juga sebagai Ketua Komisi I DPR RI, partainya sedang fokus konsolidasi untuk memenangkan Pemilu. "Kami fokus ke sana, yang hasilnya akan menentukan penentuan Capres dan Cawapres," tegas Theo Sambuaga lagi. Namun, menurutnya, tidak masalah jika ada wacana sebagaimana lahir dari sikap politik Muladi. "Itu sah-sah saja. Tetapi yang pasti, Capres dan Cawapres Partai Golkar ditetapkan pada Rapimsus sesudah Pemilu Legislatif (Pileg), yang akan didahului dengan survei Capres dan Cawapres," kata Theo Sambuaga. Sambutan Hangat Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Sutan Bathoegana, secara terpisah menyatakan, pihaknya menyambut hangat sikap rekan-rekannya di DPP Partai Golkar yang masih berkeinginan mendukung duet SBY-JK pada Pilpres 2009 mendatang. "Pendapat pak Muladi sebagai salah satu petinggi Partai Golkar dan selaku salah satu tokoh masyarakat yang berpengaruh di negeri ini untuk mencalonkan SBY - JK pada 2009 yang akan datang adalah pendapat yang cerdas dan perlu kita hargai," tandas Sutan Bathoegana.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008