Medan (ANTARA News) - Sebanyak 18.000 ton garam dari Australia sudah masuk ke Sumatera Utara (Sumut) untuk memenuhi kebutuhan perusahaan industri di daerah itu pada 2008.
"Dengan masuknya 18 ribu ton garam itu, maka kebutuhan garam industri di Sumut yang sebanyak sekitar 25 ribu ton per tahun cukup aman," kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) Sumut, Bitner Hutapea, di Medan, Jumat.
Sumut selama ini setiap tahun mengimpor garam untuk kebutuhan industri, sementara kebutuhan konsumsi hampir setiap tahun mengandalkan pasokan dari Madura.
"Tahun lalu, garam konsumsi memang sempat didatangkan dari India karena ketika itu terjadi kekurangan pasokan dari Madura akibat gangguan produksi," katanya.
Kebutuhan garam untuk konsumsi di Sumut, menurut dioa, per tahunnya mencapai 120 ribuan ton.
Dari total kebutuhan itu, ia menilai, hingga awal Februari 2008 stok garam di Sumut berkisar 30.000 hingga 40 ribuan ton, sehingga juga dinilai cukup aman.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Medan, Abu Bakar Siddiq, meminta Disperindag Sumut mengawasi masuk dan beredarnya garam industri maupun untuk konsumsi.
"Jangan sampai garam untuk industri justru diedarkan untuk dikonsumsi, atau garam untuk konsumsi itu tidak memenuhi persyaratan kesehatan seperti kandungan yodiumnya yang tidak mencukupi," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008