Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perindustrian bersama dunia usaha membentuk klaster pompa air guna mensinergikan produsen pompa air bermerek dengan industri kecil dan menengah (IKM) sebagai pemasok komponennya.
"Klaster tersebut sudah jadi dan kini sedang berjalan, dimotori Panasonic," kata Direktur Industri Elektronik Depperin Abdul Wahid, di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, dengan pembentukan klaster tersebut maka diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk tersebut di pasar domestik maupun ekspor.
Diakuinya, kerja sama antara produsen pompa air bermerek dengan IKM dimotori oleh perusahaan elektronik Jepang yang sahamnya juga dimiliki pengusaha lokal, Rachmat Gobel, yaitu Panasonic.
"Panasonic telah membuat ikatan kerja dengan sejumlah IKM di Ceper dan Tegal (Jawa Tengah) untuk memasok komponen pompa air," katanya.
Ia berharap, produsen pompa air bermerek lainnya juga ikut serta dalam klaster pompa air tersebut, guna meningkatkan daya saing produk pompa air nasional, di samping meningkatkan kemampuan dan kinerja IKM di dalam negeri.
"Pompa air merupakan produk stategis, karena banyak dibutuhkan masyarakat, terkait kesehatan dan penyediaan air bersih," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pompa air termasuk dalam enam barang elektronik yang menjadi prioritas pengembangan industri elektronik dalam negeri, di samping televisi, lemari es, mesin cuci, pengatur suhu dalam ruangan (AC), dan kipas angin.
GM PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) Daniel Suhardiman mengakui, saat ini pihaknya tengah melakukan kerja sama dengan sejumlah IKM di daerah antara lain PT Pascal (Bekasi) dan PT Krida (Pati) untuk memasok komponen pompa air.
"Saat ini 90 persen komponen pompa air sebenarnya sudah bisa dibuat di dalam negeri, dan tinggal kesediaan pemegang merek untuk melokalkannya," ujar Daniel.
Ia mengatakan pembentukan klaster sangat penting untuk memperkuat struktur industri tersebut dan meningkatkan kemampuan IKM nasional.
Diakuinya, dalam membangun kerjasama dengan IKM nasional butuh kemauan dan kerja keras, terkait pembinaan yang harus terus menerus agar komponen yang dibuat sesuai standar kepresisiannya.
Lebih jauh Daniel menilai pasar pompa air sangat potensial di Indonesia yang memiliki lebih dari 55 juta kepala keluarga dan masih membutuhkan air bersih.
"Penjualan pompa air di dalam negeri sendiri mencapai sekitar 1,8 juta per tahun, dan stabil pada angka itu," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008