Jakarta (ANTARA) - Ustad Felix Siauw mengisi ceramah di Mesjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta, Rabu usai shalat Zuhur yang sempat ada penolakan dari puluh orang dari Ormas Banser yang melakukan aksi depan Balai Kota.

Dia datang menggunakan kemeja batik berwarna cokelat dan kopiah, langsung duduk di depan dan memberikan ceramahnya.

Dia kecewa atas kritikan warganet yang menyebutnya HTI atau anti Nusantara, sehingga membuat Pemprov DKI mengurungkan niat untuk mengundangnya.

"Saya tiap hari pakai batik tapi masih dibilang anti Nusantara. Wajah saya aja unyu-unyu, tapi saya masih dikira radikal," kata Felix Siauw.

Baca juga: Felix Siauw rilis buku "Yuk, Berhijab!"

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan terkait ceramah Felix Siauw di Balai Kota karena yang bersangkutan menghargai undangan Pemprov.

"Intinya begini, kalau Pemprov undang, hargai undangan itu. Hargai saja kemudian, toh forum terbuka. Semua bisa dengarkan, menyaksikan," kata Anies.

Dan hari ini orang bisa bicara di mana saja, dan dapat masuk youtube, bisa didengar. Menurutnya ini bagian dari sesuatu yang normal dan sudah tuntas.

Terkait adanya pandangan kalau Pemprov memberi peluang pada HTI melakukan kegiatan.

"Kita tertib ikuti peraturan Insya Allah apa yang dikerjakan Korpri berjalan sesuai ketentuan yang ada," kata Gubernur.

Baca juga: Felix Siauw apresiasi Gus Miftah pandu Deddy Corbuzier masuk Islam
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta optimistis aksi 27 Juni berjalan tenang dan damai

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019