Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, mengaku sangat kecewa dengan pemindahan arena final Liga Djarum Indonesia (LDI) 2007 dari Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, ke Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (10/2). "Stadion Utama itu tempat yang sakral bagi pelaku sepak bola. Kami jelas kecewa karena tidak bisa melakukan pertandingan di stadion yang megah dan sangat bersejarah di Indonesia itu," kata Rahmad saat dihubungi di Jakarta, Jumat. Menurut Rahmad, Stadion Utama adalah "tujuan akhir" dari kompetisi sepak bola Indonesia, sehingga adalah sebuah kebanggaan besar bisa bermain di stadion terbesar di Tanah Air itu. "Semua pemain tampak murung begitu diberi tahu bahwa mereka tidak jadi bermain di Senayan. Sebagian rasa bangga mereka hilang dan itu berpengaruh kepada kondisi psikologis," ujar pelatih berusia 41 tahun itu. "Saya akan mencoba membangkitkan semangat mereka lagi untuk pertandingan di Stadion Jalak Harupat nanti, tetapi saya yakin (semangat pemain) tetap tidak akan sama," imbuhnya. Pertandingan final LDI 2007 antara PSMS Medan dan Sriwijaya FC itu sebelumnya dijadwalkan berlangsung Sabtu (9/2) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Pemindahan arena pertandingan tersebut, menurut Sekretaris Jenderal (Sesjen) PSSI, Nugraha Besoes, dilakukan untuk memenuhi himbauan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri yang meminta, agar pertandingan tidak diselenggarakan di Jakarta, menyusul tewasnya seorang suporter dalam kerusuhan antar suporter pada laga semifinal Rabu (6/2). Menurut pelatih yang sempat dicalonkan untuk menangani tim nasional Indonesia itu, secara pribadi ia menganggap keputusan pemindahan lokasi itu agak gegabah. "Kalau saya dalam posisi sebagai pembuat keputusan, maka saya akan tetap melaksanakan final di Jakarta," tegasnya. "Kerusuhan pada semifinal dan pertandingan final berada dalam konteks yang berbeda. Selain itu, saya yakin penonton pertandingan Sriwijaya melawan PSMS Medan tidak akan sebanyak itu," ujarnya. Ia menimpali, "Penonton Medan paling banyak 10.000 orang sementara dari Palembang paling 3.000 orang." Walau demikian, menurut dia, Sriwijaya mematuhi keputusan PSSI dan BLI tersebut dan mereka segera bersiap menuju Bandung. "Kami belum tahu akan ke Bandung malam ini atau besok (Sabtu, 9/2) pagi. Kami masih menunggu koordinasi dengan PSSI," imbuhnya. BLI telah menyatakan akan menanggung semua biaya kepindahan dua klub itu ke Bandung, termasuk biaya transportasi dan akomodasi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008