Padang (ANTARA News) - Pelanggan PLN di wilayah Sumatera Barat (Sumbar)-Riau dalam lima hari mendatang terancam mengalami pemadaman listrik secara bergiliran, sehubungan menipisnya stok batubara bahan baku energi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin. "Stok batubara PLTU Ombilin hanya tersisa untuk lima hari ke depan, sedangkan pasokan menipis karena pihak pemasok mengalihkan pasarnya ke tempat lain terkait melonjakanya harga," kata Asisten Manajer Engenering PLTU Ombilin, Teuku Khaldum, yang dihubungi dari Padang, Jumat. Dalam satu hari, PLTU Ombilin memerlukan batubara 1.700 hingga 2.000 ton, sedangkan kebutuhan setahun mencapai 600.000 ton. Namun, ia mengemukakan, realisasi pasokan dari tujuh perusahaan pemasok hanya mampu memenuhi kebutuhan 539.800 ton. Kurangnya pasokan batubara, menurut dia, karena pihak pemasok kini mengalihkan pasar ke pihak lain, seperti pabrik kertas di Riau karena harga beli lebih tinggi. Di pasar global, harga batubara saat ini Rp480 ribu hingga Rp550.000 per ton, sedangkan pihak PT PLN hanya membeli dengan harga kontrak Rp360.000 per ton. Oleh karena perbedaan harga itu, maka para pelaku pasar batubara cenderung menjual ke luar daerah, sehingga PLTU Ombilin mengalami kekurangan pasokan. Terkait kondisi tersebut, kata Teuku, pihak PLTU Ombilin kini mengusahakan pasokan batubara dari pemasok lokal yang selama ini tidak terikat kontrak. Namun, mereka tidak bisa memasok langsung ke PLTU, karena tidak terikat kontrak. Untuk itu, pihak PLTU Ombilin tengah mengupayakan, agar para pemasok itu bisa langsung memasok batubara meski belum terikat kontrak. "Kita minta Walikota Sawahlunto untuk bisa membantu hal ini", katanya. Ia mengatakan, upaya itu kini dalam perundingan di tingkat pimpinan dan diharapkan hasilnya telah keluar dalam satu minggu ini. Jika telah keluar keputusan pemasok batubara lokal bisa memasok langsung ke PLTU Ombilin, maka stok akan kembali membaik dan ancaman pemadaman bergilir dapat diatasi, demikian Teuku Khaldum. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008